IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Bagi jamaah umrah dan haji, ada waktu jeda dimana memungkinkan berburu kuliner di Tanah Suci.
Memang Ada? Jangan salah, di Makkah dan Madinah, terdapat kuliner khas. Nah, kuliner ini tidak hanya tentang makanan tetapi juga minuman.
Minuman pertama adalah kopi Arab atau orang Arab menyebutnya Qahwa. Kopi Arab ini sudah ada sejak tahun 1200 Masehi dan merupakan minuman yang wajib dicicipi bagi para jamaah.
Berbeda dengan kopi pada umumnya, orang-orang Arab menikmati kopi ini dengan cara menambahkan beberapa jenis rempah, mulai dari bubuk cardamom (sejenis jahe) hingga cengkeh.
Kedua teh. Minuman ini memang biasa ditemukan di seluruh dunia, namun Arab memiliki Teh khasnya sendiri. Teh Arab memiliki perbedaan yang unik pada variasinya, yaitu teh merah, teh hitam, teh hijau, teh susu, dan campuran daun na’na hasawi.
Daun na’na hasawi yang panjang seperti kangkung ini dicelupkan ke dalam secangkir teh yang masih hangat, lalu bisa membuat teh menjadi harum. Teh hijau Arab terbuat dari daun na’na magribi, sedangkan teh susu Arab terasa sedikit leboh pahit dart eh susu dari Negara laim.
Selain itu, Air Zamzam, minuman yang serupa dengan air mineral biasa ini memang berasal dari Arab Saudi. Di hampir setiap sudut kota Makkah dan Madinah, terdapat banyak sumur Air Zamzam karena memang letaknya tersebar di beberapa titik di bawah kedua kota itu.
Bahkan, para jamaah bisa mendapatkan air itu secara gratis di Masjid Nabawi dan Majidil Haram. Di kalangan umat Islam, Air Zamzam diyakini memiliki kandungang mineral seperti kalsium dan magnesium yang berguna bagi kesehatan tubuh. Bahkan sumber mata airnya dikatakan tidak akan pernah kering atau habis.
Terakhir minuman khas Tanah Suci adalah Susu dan Yoghurt. Susu yang terkenal di kota Makkah dan Madinah adalah susu kemasan dengan merek Al Marai karena kelezatan dan kualitasnya. Susu Al Marai akan terasa segar bila dihidangkan dingin, namun juga terasa enak bila dihidangkan secara hangat. Sedangkan Yyoghurt di Arab disebut dengan nama Laban, merek terkenal di Makkah dan Madinah adalah Nadec, yang rasanya sedikit asam dan kecut.