Rabu 27 Dec 2017 12:46 WIB

Tajikistan Larang Warga Berpenghasilan Rendah Ziarah Haji

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Rombongan jamaah haji asal Tajikistan menikmati pemandangan Mekkah di ketinggian Jabal Nur.
Foto: Mast Irham/EPA
Rombongan jamaah haji asal Tajikistan menikmati pemandangan Mekkah di ketinggian Jabal Nur.

IHRAM.CO.ID,  DUSHANBE -- Sebuah situs Maide.az melaporkan, pemerintah negara Asia Tengah berancana mencegah warga kurang mampu melakukan ziarah ke Tanah Suci pada tahun depan. Dilansir dari AhlulBayt News Agency pada Rabu (27/12), pihak berwenang mengatakan, tindakan itu bertujuan mencegah keluarga berpenghasilan rendah menjadi lebih miskin.

Pemerintah berancana menyelidiki status keuangan seseorang yang mengajukan diri mendaftar haji sebelum memberi persetujuan perjalanan ke Arab Saudi. Awal tahun ini, pemerintah Dushanbe melarang haji warga berusia kurang dari 35 tahun.

Komite Pemerintah untuk Isu-Isu Keagamaan dan Budaya mengumumkan pembatasan haji pada 13 April lalu. Komite tersebut beralasan pembatasan bertujuan memberi kesempatan pada umat Muslim yang lebih berumur melakukan haji. Hal itu sejalan dengan pembatasan Arab Saudi terhadap jumlah peziarah setiap negara setiap tahunnya.

Namun, banyak negara Asia Tengah percaya larangan tersebut merupakan usaha mencegah kaum Tajik muda mengembangkan gagasan radikal dan bergabung dengan kelompok ekstremis. Secara teknis, kebebasan beragama diabadikan dalam konstitusi Tajikistan.

Namun kenyataannya, praktik keagamaan mayoritas Muslim negara tersebut dikontrol ketat negara. Dalam beberapa bulan terakhir, Tajikistan semakin memperkuat cengkeramannya terhadap praktik Islam. Salah satunya, komentar pemerintah ihwal pakaian dan laporan tentang jenggot panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement