Jumat 05 Jan 2018 14:01 WIB

Inilah Cara Pengelolaan Karpet Hijau di Masjdil Haram

Gudang karpet hijau  Masjidil .Haram
Foto: saudigazette.com
Gudang karpet hijau Masjidil .Haram

Percaya atau tidak, ada sekitar 30.000 karpet hijau menutupi area Masjidil Haram depanjang totalnya hampir mencapai 100 kilometer.

Selama ini Raja Salman selaku Penjaga Dua Masjid Suci selalu memberi perhatian khusus pada karpet berbau mawar halus itu. Tujaanya agar peziarah dapat menjalankan kegiatan keagaman mereka secara menyenangkan.

Pekerjaan pemeliharaan karpet Masjidil Haram itu adalah melakukan penghapusan debu dan memberikan perlindungan sanitasi. Jadi selalu ada petugas yang bertanggung mengawasi setiap bagian karpet secara  lengkap dan menyeluruh. Mereka kemudian menyelesaikan  lima tahap pembersihan di gudang karpet.

Pada tahap pertama, debu dan kotoran dilepas dengan menggunakan mesin berteknologi tinggi.

Karpet kemudian dicuci dengan deterjen dan desinfektan.

Pada tahap kedua pembersihan masih dilakukan dengan mesin yang tidak membutuhkan tenaga kerja manusia untuk beroperasi. Di sini karpet kemudian dibilas dan ditempatkan di jembatan yang bergerak dimana mereka siap untuk tahap berikutanya.

Pada tahap ketiga, karpet kemudian dikeringkan secara otomatis. Kecepatan pengeringannya adalah tiga karpet setiap satu setengah menit.

Setelah itu, para pekerja kemudian menjemur karpet di bawah matahari selama sehari penuh di musim panas, dan dua hari jika musim dingin. Karpet kemudian kembali dibersihkan dan dilakukan perawatab serta memberikan pengharum bunga mawar.

Pada tahap kempat, karpet dibersihkan dengan sapu dengan hati-hati agar tidak ada sisa debu yang menempelnya. Kemudian karpet disemprot lagi dengan larutan mawar untuk menyelesaikan seluruh proses pencucian dan desinfeksi.

Kepala pengawas proses pencucian karpet dan gudang, Mohammed Al-Otaibi, mengatakan  gudang karpet tersebut menerima 200 karpet setiap hari. Karpet yang akan dibersihkan itu kemudian diurutkan, diproses, dan dipelihara secara berkala oleh pekerja terlatih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement