Ahad 14 Jan 2018 12:36 WIB

Aher Sambut Baik Harapan Menag Terkait BIJB

Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik harapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terkait Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, yang memungkinkan digunakan untuk keberangkatan haji asal Jawa Barat tahun 2018. BIJB yang tengah dibangun di Kertajati, Kabupaten Majalengka, ini dapat menjadi awal pendirian embarkasi baru khusus calon haji asal Jawa Barat.

"Tentunya disambut dengan baik dong. Keinginan Pak Menag itu kelanjutan dari keinginan dan harapan Pak Presiden. Pak Presiden berharap Kertajati (BIJB) beroperasi 2018 dan juga berharap bahwa bisa dipakai embarkasi haji 2018, minimal untuk calon haji asal Jabar," kata Aher sapaat Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan Bandung, akhir pekan.

Hal serupa juga diutarakan oleh Bupati Majalengka Sutrisno. Dia menyatakan, Bandara Kertajati untuk mempermudah keberangkatan jamaah haji asal Jawa Barat.

Menurut dia, selama ini, katanya, Presiden, termasuk Menteri Perhubungan dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, terus memantau perkembangan BIJB, dan dalam sejumlah kesempatan di depan publik mengungkapkan kesiapannya dalam mewujudkan pengoperasian BIJB pada pertengahan 2018.

"Jadi kalau memang seperti gayung bersambut, Menteri Agama siap melaksanakan itu, berarti jadi dong (pengoperasian Bandara Kertajati pada 2018) kalau gitu. Pembukaannya jadi, tanda jadinya yaitu dipakai Kemenag untuk embarkasi haji," katanya.

Ia mengatakan, apabila dibutuhkan gedung sebagai embarkasi atau tempat penginapan para calon haji sebelum berangkat ke Tanah Suci, Bandung memiliki sejumlah gedung yang representatif.

Sementara gedung embarkasi di dekat Kertajati direncanakan atau dibangun, embarkasi bisa ditetapkan sementara di Bandung. "Kalau berangkatnya dari Kertajati, Bandung punya banyak tempat yang bisa dipakai (menjadi asrama haji). Kalau ke Kertajatinya kan engga ada kemacetan, jadi aman lewat Tol Cipali. Kalau di Bandung enak banget, hawanya sejuk," katanya.

Menurut Sutrisno, selama ini para calon haji asal Jabar selalu bergabung bersama calon haji asal Jakarta, dengan kode embarkasi JKS. Sehingga, jika Bandara Kertajati ini dijadikan sebagai tempat pemberangkatan dan pemulangan haji, kata Aher, maka Provinsi Jawa Barat akan punya embarkasi sendiri, terpisah dari Jakarta.

"Boleh jadi Bogor dan sejumlah daerah lainnya di Jabar tetap berangkat lewat Jakarta. Karena Bogor lokasinya cukup jauh ke Kertajati," katanya.

Aher menambahkan, pembangunan BIJB merupakan pembangunan yang jauh lebih sulit daripada saat Pemerintah Provinsi Jabar membangun stadion atau rumah sakit. Hal ini, menurut dia, dikarenakan banyaknya pihak yang berkontribusi dan juga keterlibatan banyak pihak dalam pembangunannya.

"Banyak pihak yang berkontribusi, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan juga lembaga keuangan sebagai investornya. Dan ini betul-betul pembangunan yang melibatkan banyak unsur. Bangunan yang paling memerlukan banyak koordinasi dengan berbagai pihak, ada dengan Airnav, BUBU, Pertamina, PLN, sampai katering," kata Aher.

Dia mengatakan, jika BIJB ini berhasil dioperasikan pada 2018, maka hal tersebut akan menjadi sebuah prestasi besar bagi Jawa Barat karena mampu membangun dan berkoordinasi baik dengan banyak pihak dalam menyelenggarakan penerbangan di Jabar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement