Kamis 18 Jan 2018 12:58 WIB

Penghentian Subsidi, Buat Perjalanan Jamaah Haji Lebih Mahal

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Calon haji India
Foto: hajhouse.com
Calon haji India

IHRAM.CO.ID, SRINAGAR -- Keputusan Pemerintah India menghentikan subsidi haji menarik tanggapan beragam berbagai pihak. Bahkan, ketika penarikan itu bertepatan dengan peningkatan biaya perjalanan haji.

Dilansir dari Rising Kasmir pada Kamis (18/1), keputusan itu membuat para calon peziarah harus menanggung biaya tambahan. Operator haji swasta melihat penghapusan subsidi sebagai langkah positif.

Pemerintah India mengumumkan, tidaka ada lagi subsidi untuk haji, pada Selasa (16/1). Menteri Urusan Minoritas India Abbas Naqvi menyatakan, hal itu bagian kebijakan memberdayakan kaum minoritas dengan penghargaan, tanpa penundaan.

Pejabat eksekutif J & K Komite Haji Syed Qamar Sajjad menjelaskan, imbas kebijakan itu mengharuskan calon jamaah harus membayar tarif penuh biaya penerbangan dan lainnya. Ia menjabarkan, subsidi membuat pemerintah membayar 45 persen biaya haji. Uang tersebut diberikan pemerintah India pada maskapai penerbangan. Sehingga, calon jamaah hanya membayar sekitar 66 ribu rupee.

"Tapi, sekarang jamaah harus membayar jumlah penuh ongkos penerbangan, yang kira-kira meningkat menjadi 50 ribu rupee," kata Sajjad.

Sajjad mengatakan, tarif haji adalah 1 lakh 9 ribu (1 lakh = 100 ribu rupee) dari titik embarkasi Srinagar. Apabila, calon jamaah memilih berangkat dari Delhi, maka biayanya sekitar 73 ribu sampai 74 ribu. Berdasarkan perhitungan biaya eskalasi, Sajjad beranggapan, lebih mudah bagi jamaah memilih Srinagar sebagai titik awal perjalanan.

Keputusan pemerintah tersebut diambil setelah Mahkamah Agung pada 2012 mengarahkan pemerintah untuk secara bertahap mengurangi dan menghapuskan subsidi haji dalam jangka waktu 10 tahun. Keputusan pemerintah membatalkan kebijakan subsidi haji memicu tanggapan beragam kalangan jamaah yang berkeinginan berhaji tahun ini.

Seorang pengusaha yang berniat pergi haji bersama ibunya, Shoiab Arshad beranggapan, kebijakan pemerintah mengecewakan umat Muslim. Dia paham, berhaji tidak diwajibkan bagi mereka yang tak mampu. Namun, dia beranggapan, setiap Muslim pasti ingin berangkat haji.

Mohammad Gani (60 tahun) memandang, penghapusan kebijakan itu justru membuat peziaran dapat berhaji melalui jalur laut seperti nenek moyang. "Pembatalan kebijakan subsidi bisa mendongkrak pengangkutan air," ujar dia.

Ibu rumah tangga Shameema beranggapan, keputusan pemerintah sangat berdampak pada masyarakat kurang mampu. "Beberapa orang mungkin tidak sehat secara finansial untuk menanggung seluruh biaya sendiri," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement