IHRAM.CO.ID, Pekan lalu, Staf Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah kembali harus berurusan dengan jamaah umrah telantar. Itu gegara ada sebanyak 14 jamaah tertunda kepulangannya sejak dua hari lalu dan nasibnya tidak jelas di Saudi. Keempat belas jemaah itu berangkat dengan perusahaan travel PT S. Hotel tempat menginap bahkan dikabarkan sudah meminta mereka untuk segera keluar.
Mendapat laporan itu, KUH segera bergerak. Staf Teknis Haji (STH) I KUH KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi mengatakan, kalau pihaknya segera mengevakuasi jamaah dari hotel tempat menginap untuk dibawa ke wisma KUH. "Kami lalu menghubungi pihak perusahaan travel hingga mediasi dengan pihak provider sampai mereka mendapatkan tiket untuk kembali ke Indonesia," terang Dumyathi.
Berita ini tentu saja membuat terbhenayk banyak pihak. Setelah kasus gagal umrah yang dilakukan ‘firts Travel’ kini kok masih ada lagi travel umrah yang berani nekat ‘berbuat curang’. Banyak orang yang sadar bahwa persoalan travel umrah nakal masih ada. Dan tampaknya akan terus ada. Apalai seepekan sebem adaTave; haji umrah di Solo yang digerebek polisi. Saat itu jamaahnya juga melaporkan apabila mereka gagal berangkat umrah,
Dan benar tak hanya di Solo saja, di Pasaman, Sumatra Barat, kepolisian setempat menerima pengaduan sejumlah korban dugaan penipuan biro perjalanan umrah PT A yang ada di daerah itu. Kapolres Pasaman AKBP Hasanuddin di Lubuk Sikaping, kala itu sempat mengatakan hingga saat ini sudah sembilan orang yang melapor. "Calon jamaah umrah merasa ditipu dan dirugikan ratusan juta rupiah karena tidak kunjung diberangkatkan ke Makkah," ujarnya.
Semua ini memang akibat antrean pergi haji yang mencapai puluhan tahun membuat minat orang Indonesia berumrah sangat tinggi. Musim umrah tahun lalu misalnya, telah ada 850 ribu orang Idonesia berumrah. Musim umrah tahun ini diperkirakan akan ada 1 juta jamaah umrah asal Indonesia. Jumlah jamaah umrah Indoesia meningkat terus dari tahun ke tahun. Bila tiga tahun selemnya berada pada urutan keempat, kini sudah berada diurutan kedua, di belakang jumlah jamaah umrah Pakistan yang berada pada urutan pertama dengan 1,5 juta orang.
Arab Saudi tentu saja kebanjiran jamaah umrah. Sekarang lebih dari 2,4 juta peziarah telah melalui Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) di Jeddah. Jumlah ini terdeteksi sejak awal musim Umrah 2017 berlagsung, yang dimulai pada bulan November 2017 dan akan berlanjut sampai Juli 2018.
“Sebanyak 1,23 juta peziarah tiba dan 1,21 juta di antaranya berangkat melalui bandara,” kata Direktur Jenderal Bandara Internasional King Abdulaziz Abdullah Al-Rimi. "Musim Umrah untuk tahun ini dimulai dengan sejumlah besar peziarah. Kami mengharapkan kenaikan dalam beberapa bulan mendatang, terutama saat Ramadhan. Pemerintah Saudi selalu memastikan bahwa peziarah menerima layanan terbaik. Semua dinas pemerintah yang bekerja di bandara beroperasi setiap jam untuk melayani peziarah," kata Al-Rimi.
Bandara Jeddah diperkirakan akan menerima 10 juta peziarah musim ini. Dan kini telah ada lebih dari 27 layanan pemerintah dan swasta di bandara ini. Apalagi ada tujuh pintu kedatangan dan tujuh terminal keberangkatan untuk peziarah yang telah mereka sediakan.
“Otoritas Umum untuk Penerbangan Sipil (GACA) telah merencanakan selama bulan-bulan sebelumnya untuk memiliki kemampuan untuk mengelola sejumlah besar peziarah,” katanya. Ia menambahkan, bandara beroperasi pada tiga kali kapasitas regulernya selama musim Umrah. Menurutnya, bandara Jeddah biasanya menerima tidak lebih dari 9 juta wisatawan per tahun. Sebelumnya, 60 perusahaan beroperasi di bandara, tapi sekarang ada 83 perusahaan. Jumlah perusahaan meningkat menjadi 98 selama musim Umrah," ungkap Al-Rimi.
Nah, tentu saja dengan terus menaiknya minat pergi umrah maka kini semua hal tergantung pada calon jamaah sendiri. Berbagai himbauan telah diberikan. ‘Ancar-ancar’ batasan bahwahnya, yakni bila ingin umrah minimal harus sediakan dana seharga Rp 20 juta juga sudah diberikan. Tapi, tamaknya tetap saja ada jamaah dan tarvel umrah berbuat atau terkena perbuatan tidak baik, alias ditipu keberangkatannya. Dan ternyata soal tipu-menipu ini terus berlangsung di berbagai daerah di Indoesia. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat misalnya telah mengimbau umat muslim daerah tersebut menghindari biro travel keberangkatan haji dan umroh "abal-abal".
"Jangan pilih travel sembarangan, kita hindari aksi calo. Jangan sampai kita akhirnya tidak jadi berangkat," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat Urbanus Rahangmetan di Manokwari, pekan pertama bulan ini.
Dia mengutarakan, di Papua Barat sudah ada perusahaan travel resmi yang mengantongi izin Kementerian Agama. Warga diminta tidak tergiur biaya murah yang ditawarkan travel yang tak bertanggungjawab. Untuk itu. bila tidak memilih jasa travel yang belum mengantongi izin Kemenag memang sangatlah berisiko. Penipuan dan travel tak berizin pun sudah terjadi di wilayah Papua Barat itu.
"Jika ada jamaah umrah yang mendaftar di trevel yang tidak resmi, saat terjadi masalah maka itu bukan tanggung jawab Kementerian Agama," ujarnya. Pada 2015, lanjut Urbanus, terjadi kasus di Kaimana. Para calon haji batal berangkat karena pihak travel tidak melaporkan peserta calon haji ke Kemenag.
Nah, melihat kenyataan itu, sekali lagi semua berpulang ke jamaah ditambah adanya pengawasan dari pihak pemerintah, yakni kementerian agama. Piahk polisi pun harus tegas bertidak. Setiap ada laporan penipuan umrah lekas di-cut dan pelakunya dikenakan hukuman.
Apa yang dilakukan Kepolisian Daerah Riau yag pada Senin lalu memberikan sinyal akan adanya penetapan tersangka baru dalam kasus dugaan penipuan travel umrah, sangat diapresiasi. Apalagi travel umrah telah menyebabkan ratusan calon jamaah asal Pekanbaru telantar.
"Penyelidikan masih terus berlangsung dan ada kemungkinan tersangka baru dalam kasus tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo kepada Antara di Pekanbaru, Senin,(15/1).
Alhasil, maka waspadalah. Pergi ibadah umrah pun harus dilakukan dengan saksama dan hati-hati!