IHRAM.CO.ID, BANGLADESH -- Pemerintah Bangladesh mengumumkan sebanyak 127.198 calon jamaah berangkat dari negara tersebut pada musim haji 2018. Dari jumlah itu, sebanyak 7.198 jamaah berangkat di bawah pengelolaan pemerintah. Sementara 120 ribu lainnya, berhaji di bawah pengelolaan non-pemerintah.
"Sekitar 127.198 jamaah haji dapat menghadiri ibadah haji pada 2018," kata Menteri Agama Bangladesh Motiur Rahman dilansir dari Dhaka Tribune, Ahad (21/1).
Dia mengaku, pemerintah telah menandatangani kesepatakan dengan pemerintah Saudi menyoal kuota jamaah haji Bangladesh. Kata dia, Biman Bangladesh Airlines dijadwalkan membawa 50 persen dari total calon jamaah haji. Sementara Saudi Airlines, membawa 50 persen lainnya jamaah asal Bangladesh.
Motiur mengingatkan, saat ini, pemerintah Saudi mengenakan PPN 5 persen untuk semua produk dan layanan per 1 Januari. Dia menilai, pengenaan pajak tersebut imbas dari kenaikan harga perumahan, makanan, dan transportasi di Arab Saudi. Dia mengatakan, pemerintah berupaya agar jamaah haji tidak terpengaruh oleh adanya pajak tersebut.
Motiur mengatakan, terdapat 229.764 orang menyelesaikan pra-pendaftaran untuk ibadah haji 2018. "Proses pendaftaran dimulai pada 1 Februari, dan berlanjut sampai 28 Februari," ujar dia.
Dia mengatakan, pemerintah masih berharap Saudi meningkatkan jatah slot jamaah haji Bangladesh tahun ini. "Mereka setuju mempertimbangkan masalah ini," ujarnya.
Kendati demikian, pemerintah Bangladesh belum menetapkan iuran ziarah haji 2018. Motiur beralasan hal itu disebabkan pemerintah Saudi belum menjelaskan sektor mana saja yang mendapat pembebasan pajak.
"Butuh dua minggu lagi bagi kami mengumumkan biaya, karena kami perlu tahu lebih banyak rincian tentang hal itu," ujar dia.