Senin 22 Jan 2018 17:44 WIB

Lukman: Biaya Haji 2018 Diprediksi Naik Rp 900.670

Dari penelusuran para jamaah tidak keberatan terkait kenaikan biaya haji ini.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/1).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin mengatakan, biaya haji pada 2018 diprediksi naik sebesar 2,58 persen atau Rp 900.670. Kenaikan biaya haji ini selain karena adanya kenaikan harga avtur juga dikarenakan pihak Arab Saudi menetapkan kenaikan pajak sebesar 5 persen atas seluruh fasilitas haji.

Kenaikan biaya haji ini membuat masyarakat terpaksa harus merogoh kocek lebih yang semula biaya haji Rp 34,89 juta menjadi Rp 35,79 juta. "Adanya kebijakan pajak baru dari pemerintah Arab tak bisa diganggu gugat. Hal ini sama seperti ketika negara kita menetapkan kenaikan pajak," ujar Lukman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (22/1).

Lukman juga mengatakan, selain karena faktor di atas ada juga faktor lain yang membuat biaya haji naik pada tahun ini. Jika semula jatah konsumsi jamaah hanya 30 kali saat ini naik menjadi 50 kali.

Meski begitu Lukman mengklaim, dari penelusurannya langsung kepada jamaah haji, para jamaah tidak keberatan terkait kenaikan biaya haji ini. Kenaikan biaya haji ini dianggap tidak terlalu besar asalkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah juga kualitasnya meningkat.

"Sebenarnya sebagian besar mereka, hakekatnya tidak terlalu bermasalah kalau biaya haji naik. selama kualitas pelayanan naik dan rasional," ujar Lukman.

Namun, Lukman mengatakan, angka yang saat ini keluar masih merupakan prediksi awal Kementerian Agama. Lukman menjelaskan, pihaknya masih akan melakukan perhitungan dan meminta pertimbangan Komisi 8 terkait hal ini.

"Tentu masih ada peluang penurunan. Kami akan terus hitung ini mana yang bisa diefisienkan. Saya juga meminta masukan dari Komisi 8 dan Panja terkait biaya ini," ujar Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement