Jumat 26 Jan 2018 06:33 WIB

YLKI Sumsel Prihatin Masih Terjadinya Penipuan Umrah

Pelaku penipuan berkedok travel umrah terus berupaya mencari cara melancarkan aksi.

Sejumlah jamaah korban dugaan penipuan perjalan umrah. (ilustrasi),
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah jamaah korban dugaan penipuan perjalan umrah. (ilustrasi),

IHRAM.CO.ID, PALEMBANG --  Yayasan Lembaga Konsumen Sumatera Selatan prihatin melihat fakta hingga kini masih terjadi penipuan terhadap masyarakat yang akan melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah.

"Tingginya minat dan kemampuan masyarakat berangkat umrah merupakan peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan bagi perusahaan travel.  Namu, peluang tersebut jangan dimanfaatkan untuk menipu," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumsel, Hibzon Firdaus di Palembang, Kamis (25/1).

Menurut dia, pelaku penipuan berkedok travel umrah terus berupaya mencari cara melancarkan aksinya. Ini mereka lakukan di tengah kondisi masyarakat yang sedang marak-maraknya berangkat umrah.

"Masyarakat yang berangkat umrah dari Kota Palembang dan daerah Sumsel lainnya sekarang ini setiap bulannya mencapai ribuan orang.," katanya.

Untuk mencegah menjadi korban travel umrah, masyarakat yang memiliki niat menjalankan ibadah ke Tanah Suci Mekkah itu, untuk teliti dalam memilih perusahaan yang bisa memfasilitasi perjalanan ibadah tersebut. "Dan pihak berwenang diminta menindak tegas kepada siapapun yang terbukti melakukan penipuan," katanya.

Alhasil, umat Islam untuk teliti dalam memilih perusahaan jasa pelayanan perjalanan ibadah umrah agar tidak menjadi korban penipuan travel yang menawarkan biaya murah. Mereka perlu memilih waktu keberangkatan sesuai dengan keinginan atau tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk berangkat.

"Jangan tergiur dengan travel yang menawarkan paket umrah dengan harga murah di bawah standar. Jadi, tentukan pilihan dengan mempelajari latar belakang pengelola perusahaan dan perizinan dari Kementerian Agama serta perizinan pendukung lainnya," ujarnya.

Dia menjelaskan, permasalahan yang beberapa waktu lalu  menimpa ribuan korban First Travel dan beberapa travel lainnya yang terungkap dalam beberapa tahun terakhir, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi umat Islam di Sumsel dan daerah lain. Tujuannya  agar tidak mudah tergiur penawaran paket umrah dengan harga murah serta menjanjikan fasilitas mewah.

"Ketelitian yang tinggi diperlukan, agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban penipuan. Serta juga tidak ada peluang lagi bagi perusahaan biro perjalanan memanfaatkan momentum minat yang tinggi dan kemampuan masyarakat melaksanakan ibadah ke Tanah Suci Mekkah," kata Hibzon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement