Selasa 30 Jan 2018 07:02 WIB

RS Khusus Bedah Halimun Umrahkan Karyawan

Jamaah umrah adalah tamu Allah dan dijamu oleh Allah.

Karyawan RSKB Halimun siap berangkat umrah.
Foto: Dok RSKBH
Karyawan RSKB Halimun siap berangkat umrah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halimun memberikan hadiah umrah kepada lima karyawannya. Mereka berangkat ke Tanah Suci, Ahad (28/1).

Keberangkatan mereka dilepas oleh Direktur RSKB Halimun,  Dr Briliantono Moenardi Soenarwo, SpOt,  FICS, MD, MBA, PhD di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang.

"Jadikan umrah kalian  bukan sebatas di atas konsep. Kalian itu tamu Allah, dan sudah dipilih Allah SWT  untuk di jamu oleh Allah dan Rasulullah SAW,” kata Brialiantono saat melepas lima karyawannya menunaikan ibadah umrah, dalam rilis yang diterima ihram.co.id, Senin (29/1).

Ia menambahkan, “Dan selama menjalankan rangkaian ibadah di sana harus sungguh-sungguh,  sehingga kalian kembali dengan predikat mabrur. Harapan kami sepulang umrah nanti, kalian  mampu bekerja dengan lebih baik.  Bertambah Iman, Islam dan Ikhsan. Dengan umrah yang mabrur saya yakin kehidupan kalian akan jauh lebih baik.”

Dr Tony – panggilan akrab Dr Briliantono -- mengemukakan, umrah merupakan refleksi seorang Muslim agar  memiliki etos kerja yang sesuai tuntunan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari hari. “Thawaf merupakan pembelajaran penting bagaimana kita bisa lebih bertambah rasa keimanan, dan keimanan itu hanya kepada Allah, Sang Pemilik Ka'bah,” tuturnya.

Di Masjidil Haram  terdapat Multazam yang menggambarkan sebuah pintu. Dikatakan Multazam merupakan maqom  (tempat) mustajabah. Ada Hajar Aswad, sebagai isyarat ketulusan untuk  senantiasa taat kepada Allah SWT.

 

“Setelah selesai umrah kemudian melakukan sa'i. Ibadah sa'i ini menjadi cermin bahwa kesungguhan kita akan dibayar oleh Allah SWT. Dibayar tunai oleh Allah  SWT dengan bayaran yang berlimpah seperti melimpahnya air zam zam yang tak pernah kering walau jutaan manusia minum setiap harinya,” paparnya.

Tony mengemukakan, umrah merupakan safari suci.  Perjalanan ibadah yang hasilnya  akan langsung terlihat sepulang mereka dari umrah. Pola pikir dan mental akan langsung terlihat positif menghadapi hidup lebih baik.

 

“Sungguh ini adalah karunia Allah yang luar biasa. Ini tidak bisa dinilai dengan apa pun,” tutur penulis buku “Allah Sang Tabib”.

Ia menambahkan, “Bayangkan, ketika kita shalat menghadap kiblat, dengan membayangkan Ka’bah yang tak nampak di mata yang nun jauh di sana. Tiba tiba, Ka'bah ada di hadapan mata kita. Siapapun hatinya akan bergetar, bisa melihat, menyentuh dan merasakan suasana ruhani yang begitu nyata.”

Menurut Tony, umrah mengandung nilai pendidikan Allah SWT  melalui getaran hati bagi siapapun.  Karena ini adalah perjalanan yang jauh – terutama bagi mereka yang tinggal berjauhan dari Jazirah Arab --  yang tidak ada kekuatan yang bisa mewujudkan itu semua kecuali karena Allah SWT.

“Bagaimana air mata tidak mengalir, syukur yang senantiasa terpanjat. Kita  mengetahui makam Rasulullah SAW di depan mata kita, terasa getaran dalam hati betapa begitu besar cinta Rasulullah SAW kepada kita dan seluruh umatnya. Kita bercucuran air mata di Raudhah, salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Sungguh, semua itu  sangat harus dimanfaatkan baik baiknya. Semoga kalian meraih umrah yang mabrur,” tutur Dr Briliantono M Soenarwo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement