IHRAM.CO.ID, RIYADH -- "Wanita Saudi mungkin bisa mengendarai taksi di bulan Juni ketika wanita di Kerajaan secara resmi diizinkan mengendarai mobil". Hal ini dikatakan ketua Otoritas Transportasi Umum (PTA), Rumaih Al-Rumaih.
"PTA saat ini membuat peraturan mengnai memungkinkan wanita Saudi mengendarai taksi yang hanya akan mengangkut penumpang wanita, " Al-Rumaih mengatakan, kepada Okaz / Saudi Gazette dalam sebuah wawancara, (30/1).
Perusahaan aplikasi yang mengincar RIM Uber dan Careem telah mengumumkan rencana untuk mempekerjakan pengemudi wanita Saudi. Careem berencana untuk mempekerjakan lebih dari 10.000 pengemudi wanita pada Juni 2018, kata Abdullah Elyas, salah satu pendiri dan petugas khusus utama di Careem.
"Pengemudi wanita akan membantu kami memberikan layanan yang lebih baik kepada banyak wanita. Terutama ingin bepergian, tapi menolak untuk digerakkan oleh pria," katanya.
Mnurut Elyas, Careem kini telah menerima ribuan lamaran dari wanita Saudi yang tertarik untuk menjadi supir.
Uber juga telah mengumumkan rencana untuk membuka fasilitas "one-stop-shop" untuk merekrut pengemudi wanita, atau "mitra", seperti yang mereka sebut perusahaan tersebut.
"Kami akan bermitra dengan pemangku kepentingan yang diperlukan untuk memfasilitasi dokumen, akses pelatihan, dan akses ke kendaraan. Selain itu, termasuk pula mengenai akses ke sekolah mengemudi yang dikelola oleh mitra pihak ketiga," Zeid Hreish, manajer umum Uber di Arab Saudi.
Uber juga akan mulai mengadakan "sesi mendengarkan" untuk wanita di Riyadh yang dirancang untuk membantu membentuk prioritas dan rencana menangani masalah sosial dan hukum yang dapat dihadapi wanita saat mengemudi. Namun, pembalap wanita tidak akan memiliki hak istimewa khusus sejauh menyangkut peraturan dan peraturan.
"Peraturan yang sama yang mengatur perizinan orang-orang yang bekerja di bidang transportasi akan berlaku untuk wanita, " kata juru bicara PTA Abdullah Al-Mutairi.
Ketua PTA Al-Rumaih mengatakan, semua kantor penyewaan mobil akan benar-benar dilokalisasi. Kantor-kantor ini diberi waktu 45 hari untuk menasionalisasi pekerjaan mereka hingga 100 persen.
Al-Rumaih menegaskan pula bahwa otoritas tersebut bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Aran Saudi. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan nasionalisasi pekerjaan di sektor angkutan umum.