Rabu 31 Jan 2018 16:15 WIB

Calon Jamaah Umrah Datangi Kantor PT SBL

Mereka datang untuk menanyakan jadwal keberangkatan hingga mengambil uang.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Ratusan calon jemaah umroh menggeruduk kantor PT Solusi Balad Lumampah (PT SBL) untuk meminta kejelasan, di Jalan Dewi Sartika Kota Bandung, Rabu (31/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ratusan calon jemaah umroh menggeruduk kantor PT Solusi Balad Lumampah (PT SBL) untuk meminta kejelasan, di Jalan Dewi Sartika Kota Bandung, Rabu (31/1).

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan calon jamaah umrah PT Solusi Balad Lumampah (SBL) mendatangi kantor tersebut di Jalan Dewi Sartika No 45 Kota Bandung, Rabu (31/1). Kedatangan mereka ke kantor yang masih dalam proses pembangunan tersebut untuk mencari informasi nasib mereka pascapenetapan AJW (dirut SBL) dan ER (staf SBL) sebagai tersangka dugaan penipuan belasan ribu calon jamaah umrah oleh Polda Jabar.

Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan jajaran Polrestabes Bandung mengerahkan sejumlah personel berseragam dan pakaian sipil di sekitar gedung lantai empat tersebut yang belum sebulan digunakan tersebut. Pantauan Republika.co.id di lokasi, calon jamaah umrah tersebut datang silih berganti ke gedung yang masih ditutupi seng lantaran dalam proses pembangunan. Sebagian dari mereka datang untuk menanyakan jadwal keberangkatan hingga mengambil uang kembali.

Tak sedikit dari mereka yang masih percaya akan diberanhkatkan pada akhir Januari ini. "Saya masih ingin tetap lanjut (berangkat). Paspor dan visa sudah ada. Tinggal menunggu jadwal berangkat saja," kata Ny Aminah (55 tahun) salah seorang calon jamaah yang ditemui di lokasi.

Jamaah lainnya mengungkapkan, ingin menarik uang yang sudah disetorkan sebesar Rp 18 juta. Penyebabnya, kata Ny Riani (34), ia khawatir tak bisa berangkat lantaran ada kisruh seperti ini.

 

Namun, dia mengaku, tak mendapatkan jawaban dari pihak SBL tentang keinginanya menarik uang tersebut. " Jawabannya tunggu tiga bulan ke depan baru bisa cair. Wah semakin khawatir saja kalau begini," imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement