IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyesalkan kasus penipuan umrah kembali muncul dan berharap pihak kepolisian mengusut tuntas. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Aher tersebut meminta masyarakat waspada terhadap tarif perjalanan haji dan umrah yang di luar batas kewajaran.
"Karena dikhawatirkan merupakan permainan uang," ujar Aher di Gedung Sate, Rabu (31/1).
Menurut Aher, kasus penipuan travel umrah ini terus berulang. Sebelumnya, ada First Travel sekarang kasus SBL."Kita minta Polda untuk terus mengusut hingga tuntas," katanya.
Selain tarif murah, kata Aher, pelaku penipuan juga kerap menggunakan modus investasi dengan bunga tinggi demi menarik calon korban. "Uangnya diputerin. Yang daftar duluan kebagian duluan, tapi yang belakang ya kehabisan," katanya.
Ratusan calon jemaah umrah menggeruduk kantor PT Solusi Balad Lumampah (PT SBL) untuk meminta kejelasan, di Jalan Dewi Sartika Kota Bandung, Rabu (31/1).
Menurut Aher, sangat mudah untuk mengetahui nilai ideal biaya perjalanan haji dan umroh. Tinggal menghitung tarif tiket pesawat, biaya hotel, serta uang makan.
"Biaya umrah bisa dikalkulasikan kok, jadi harus dipertanyakan jika ada umrah murah. Dikhawatirkan hanya akal-akalan saja," katanya.
Seperti diketahui, Polda Jabar mengamankan AJW dan ER, dua orang pengelola biro perjalanan haji dan umrah PT Solusi Balad Lumampah (SBL). Perusahaan tersebut diduga melakukan pelanggaran penyelenggaraan ibadah umrah dengan korban lebih dari 12 ribu jemaah.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Jawa Barat, menetapkan Direktur Utama Travel Haji Umroh PT. Solusi Balad Lumampah (SBL), Aom Juang Wibowo sebagai tersangka penipuan terhadap 12.845 jamaah calon haji dan umrah.