Ahad 11 Feb 2018 17:13 WIB
Memastikan Keamanan Aplikasi Umrah

YLKI: Pengguna Aplikasi Umrah Harus Sadar akan Risiko

Perusahaan akan menempuh segala cara untuk mendapatkan kepercayaan dari publik.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Oni Sahroni, Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
Foto: Dokpri
Oni Sahroni, Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Regulasi yang belum jelas dari pemerintah terkait keamanan aplikasi umrah membuat masyarakat harus memastikannya sendiri. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau agar pengguna aplikasi selalu sadar akan risiko.

"Lembaga memberi perhatian ke konsumen agar lebih hati-hati saat menggunakan aplikasi," kata Pengurus bidang pengaduan dan hukum YLKI, Abdul Basith pada Republika.co.id, Ahad (11/2).

Ini karena penggunaan aplikasi terkait dengan keamanan perlindungan data pribadi, klausa baku dalam ketentuan umum yang tidak jarang tidak adil, juga akses pengaduan aplikasi yang kadang minim.

Terkait aplikasi umrah, masyarakat perlu memastikan kehalalan dan mekanisme yang sesuai syariah. Salah satu caranya dengan kepemilikan sertifikat dari Dewan Syariah Nasional (DSN).

Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Oni Sahroni menyampaikan, sebuah lembaga yang sudah mendapat sertifikat DSN, maka bisa dipastikan proses bisnisnya terhindar dari money game. Dewan Pengawas Syariah, kata dia, akan memastikan bahwa keberlangsungan bisnis sesuai dengan ketentuan Islam.

Salah satu aplikasi umrah, MudahUmrah saat ini sedang mengurus rekomendasi dari DSN. Saat ini, aplikasi tersebut masih dalam tahap konsultasi dan koordinasi untuk peroleh sertifikat.

Oni menyampaikan, proses konsultasi bisa dijadikan sarana bertanya dan mencari tahu tentang bisnis syariah. Hingga akhirnya rekomendasi dan sertifikat bisa dikeluarkan sebagai bukti kepemilikan bisnis sesuai aturan Islam. Selain itu, masyarakat juga bisa memastikan keamanan dengan menelusuri kepemilikan aplikasi.

Kata dia, perusahaan akan menempuh segala cara untuk mendapatkan kepercayaan dari publik. Sehingga, mereka akan menyertakan informasi terkait bisnis dan kepemilikannya.

Aplikasi umrah lain, Go-Umrah merupakan wadah pemesanan paket dan keperluan umrah. Dalam keterangannya, aplikasi ini milik PT BISA (Briliant Inside Shafira Azaria) yang merupakan bentuk kerja sama dari dua perusahaan yang memiliki latar belakang bisnis yang berbeda yaitu PT Shafira Tours &Travel dan Azaria.

PT Shafira sudah 14 tahun bergerak di bidang Tour & Travel Umrah-Haji dan terdaftar di Kementerian Agama. Sementara Azaria merupakan toko daring yang menyediakan keperluan umrah.

Shafira memastikan bahwa aplikasi Go-umrah terafiliasi dengan perusahaan. "Kami beda managemen, tapi paket umrah Shafira bisa dijual oleh agen Go-umrah," kata Costumer Service Shafira saat dihubungi Republika.co.id.

Setiap keberangkatan umrah dari aplikasi ini pun dipastikan selalu memakai jasa Shafira. Menurutnya, keberangkatan jamaah sama seperti pusat dan satu kelompok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement