IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tim Perumahan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama sudah bertolak ke Arab Saudi untuk mempersiapkan akomodasi bagi jamaah haji Indonesia. Tim beranggotakan 14 orang ini akan bertugas selama kurang lebih 89 hari untuk menyiapkan akomodasi jamaah, di Makkah dan Madinah.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan bahwa tim tersebut akan bekerja berdasarkan pakta integritas serta pedoman dan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan. "Tugas tim ini adalah mengidentifikasi calon hotel, memverfikasi dokumen kepemilikan dan penawaran, serta melakukan pengukuran jarak hotel," ujarnya dikutip dari laman resmi Kemenag, Ahad (18/02).
Selain itu, lanjut dia, tim juga akan melakukan pemeriksaan rumah (kasfiyah), menaksir rasio luas kamar dengan jumlah jemaah, melakukan negosiasi, dan akan melakukan kesepakatan harga dengan pihak terkait. Ia menjelaskan, untuk melaksanakan tugas tersebut ada sejumlah standar penyediaan akomodasi yang harus dipenuhi.
Standar pertama, yaitu terkait standar administrasi. Hal ini mencakup masalah status kepemilikan, manajemen, dan spesifikasi hotel yang akan ditetapkan.
Kedua, standar wilayah. Dengan standar ini tim harus memastikan lokasi hotel yang mudah diakses, sehingga jamaah juga dapat beribadah dengan mudah. Sedangkan standar ketiga, yaitu standar jarak, kualitas, dan harga.
Selain ketiga standar tersebut, tambah dia, penyediaan akomodasi juga harus memenuhi standar kelayakan dengan memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan. Tidak hanya untuk jamaah, Sri mengatakan, tim tersebut juga akan mempersiapkan penyediaan akomodasi untuk petugas kloter, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, layanan sektor, dan kesehatan.
"Sewa akomodasi di Madinah akan diusahakan agar tahun ini bisa menggunakan pola full musim," katanya.