IHRAM.CO.ID, RYADH – Jamaah haji Indonesia tahun ini akan mendapat layanan baru saat berlangsung wukuf. Pemerintah Arab Saudi akan menerjemahkan khutbah Arafah dalam tujuh bahasa. Salah satu di antaranya adalah bahasa Indonesia.
Wartawan Republika Irfan Junaidi dari Ryadh, Arab Saudi melaporkan, rencana itu disampaikan oleh Vice President bidang Teknik Saudi TV, Ir Samir Asiri. Dia mengungkapkan, rencana untuk menerjemahkan khutbah Arafah dalam tujuh bahasa itu mulanya digagas oleh Imam Masjidil Haram, Syekh Abdul Rahman Al Sudais.
Vice Presiden bidang Teknik Saudi TV, Ir Samir Asiri (kanan) bersama insinyur pertama perempuan yang bekerja di Master Control Saudi TV, Ghazal Al Qabbani di Ryadh, Selasa (20/2). Samir menjelelaskan, khutbah Arafah dalam musim haji tahun ini akan diterjemahkan dalam tujuh bahasa.
Menurut dia, kemudian semua pihak yang terkait menyiapkan semua kebutuhan agar ide tersebut bisa terlaksana.
“Dan mulai haji tahun ini, jamaah bisa menikmati khutbah arafah dalam tujuh bahasa,” tutur dia saat menerima kunjungan jurnalis Indonesia, di Ryadh, Selasa (20/2) sore waktu setempat. Ketujuh bahasa itu adalah bahasa Inggris, Prancis, Urdu, Spanyol, Somalia, Afrika, dan bahasa Indonesia.
Secara khusus, dia mengungkapkan, bahasa Indonesia juga dipilih adalah karena jumlah jamaah haji asal Indonesia sangat banyak. “Indonesia juga menjadi negara dengan populasi Muslim yang paling besar di dunia,” ujar Samir.
Dengan adanya penerjemahan itu, dia berharap, warga Muslim di Indonesia juga bisa menyimak secara langsung melalui televisi maupun jaringan internet.
Dia menambahkan, dalam banyak hal, hubungan Indonesia dengan Arab Saudi sangatlah kuat dan dalam. Kedua negara, menurut dia, juga berinteraksi sangat erat dalam pelaksanaan ibadah umrah dan haji.
Samir juga mengungkapkan, dalam setiap musim haji banyak sekali wartawan dari Indonesia yang datang untuk melaporkan secara langsung pelaksanaan rukun Islam kelima itu.
Saat ini, dia menambahkan, Saudi TV terus menguatkan jaringan supaya jangkauan siarannya semakin luas. Televisi milik pemerintah Arab Saudi itu sekarang menyiapkan tujuh channel dengan konten siaran yang berbeda-beda.
Baca Juga: Saudi Kembangkan Chatbot Informasi Haji dan Umrah
Di antara channel yang paling banyak ditonton adalah channel Alquran yang menyiarkan suasana live dari Masjidil Haram (Makkah) dan channel Sunnah yang menyiarkan live suasana Masjid Nabawi (Madinah).
Di dua masjid tersebut, pihaknya terus melengkapi peralatan dan studio supaya masyarakat dunia bisa menikmati siaran secara lebih lengkap.
Rencananya, kata dia, di seluruh kompleks Masjidil Haram, Saudi TV akan memasang sekitar 400 kamera. Dengan demikian, pemirsa bisa menyaksikan situasi masjid tersebut secara langsung dari berbagai sudut.
Sedang di Masjid Nabawi, Saudi TV akan memasang sekitar 200 kamera. Di kedua masjid tersebut juga pihaknya membangun studio khusus untuk siaran.
Baca Juga: Saudi TV akan Gunakan Bahasa Indonesia