Sabtu 17 Mar 2018 17:57 WIB

Internasionalisasi Haji, Saudi: Iran dan Qatar Mengacau

Sejak beberapa tahun lalu hubungan Arab Saudi dengan Iran dan Qatar tidak harmonis.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Perwakilan ulama dan Duta Besar Arab Saudi Osama bin Muhammad Abdullah menggelar konferensi pers terkait penolakan terhadap politisasi ibadah haji dan umrah di Gedung rektorat UPI, Kota Bandung, Sabtu (17/3).
Foto: Zuli Istiqomah
Perwakilan ulama dan Duta Besar Arab Saudi Osama bin Muhammad Abdullah menggelar konferensi pers terkait penolakan terhadap politisasi ibadah haji dan umrah di Gedung rektorat UPI, Kota Bandung, Sabtu (17/3).

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Duta Besar Arab Saudi Osama bin Muhammad Abdullah menolak keras gagasan internasionalisasi ibadah haji dan umrah. Menurutnya gagasan tersebut adalah upaya membuat kekacauan yang dilakukan Iran dan Qatar.

Osama menyebutkan sejak beberapa tahun lalu hubungan Arab Saudi dengan Iran dan Qatar tidak harmonis. Kekacauan yang dilakukan dua negara tersebut berujung pada pemutusan hubungan diplomatik dan berbagai bidang lainnya dengan Arab Saudi.

"Upaya Iran dan Qatar selama inu tidak menemukan jalan membuat kekacauan maka mereka memunculkan politisasi Tanah Suci yang menuntut penanganan ibadah haji dan umrah dari dunia internasional," kata Osama dalam konferensi Pers 'Penolakan Internaisonalisasi 2 Tanah Suci dan Pengelolaan Haji/Umrah' di Gedung Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Sabtu (17/3).

Politisasi yang dilakukan Iran dan Qatar dikatakannya sebagai sebuah pelanggaran. Menurutnya, Arab Saudi memiliki kewenangan penuh atas dua tanah suci Makkah dan Madinah. Ia menilai upaya ini juga akan gagal karena Arab Saudi akan terus mempertahankan pengelolaan dua Tanah Suci umat Islam.

Ia pun meminta kaum Muslimin mewaspadai Iran sebab negara-negara ini disebutnya membuat kekacauan tidak hanya di Arab Saudi tapi juga negara-negara Timur Tengah lainnya. "Oleh karena itu saya mengimbau untuk mewaspadai Iran dengan berbagai aksi dan politik yang dilakukan karena Iran sudah terbukti melakukan kekacauan di berbagai negara di Irak, Lebanon dan Yaman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement