Kamis 22 Mar 2018 19:06 WIB

Kemenag dan Kelompok Bimbingan Sinergikan Pedoman Manasik

Sinergitas diperlukan agar calhaj Indonesia mendapat bimbingan manasik berkualitas.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
 Wakil Ketua Harian Forum Komunikasi Bimbingan Ibadah Haji (FKBIH), Oman Syahroni (batik cokelat) dan Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Kemenag, Endang Jumali (batik biru kopyah hitam) saat menandatangi fakta integritas terkait pedoman kurikulum pelaksanaan manasik haji di Jakarta, Kamis (22/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
Wakil Ketua Harian Forum Komunikasi Bimbingan Ibadah Haji (FKBIH), Oman Syahroni (batik cokelat) dan Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Kemenag, Endang Jumali (batik biru kopyah hitam) saat menandatangi fakta integritas terkait pedoman kurikulum pelaksanaan manasik haji di Jakarta, Kamis (22/3).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Penyrlenggaraan Ibadah Haji (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) dan kelompok bimbingan jamaah haji menyinergikan pedoman kurikulum pelaksanaan manasik haji. Sinergitas ini disepakati dalam acara penutupam kegiatan Bahtsul Masail Perhajian di Jakarta yang digelar pada 20-23 Maret 2018.

Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Kemenag Endang Jumali mengatakan, sinergitas tersebut diperlukan agar calon jamaah haji Indonesia bisa mendapatkan bimbingan manasik haji dengan kualitas yang sama. "Ini tentunya satu adalah sinergitas terkait dengan pedoman kurikulum pelaksanaan manasik haji baik di KUA, sebagai stake holder dari pemerintah maupun kelompok bimbingan, sehingga tidak ada istilah skat antara pemerintah dan kelompok bimbingan," ujar Endang saat ditemui Republika.co.id dalam acara penutupan Bahtsul Masail Perhajian di Jakarta, Kamis (22/3).

Menurut Endang, selama tiga hari pelaksanakan Bahtsul Basa'il, sebanyak 33 peserta dari ormas Islam dan kelompok bimbingan membahas tentang hal-hal yang bersinggungan dengan ibadah haji. Termasuk, tentang pelaksanaan sa'i yang akhir-akhir ini ada jamaah yang melaksanakannya sambil bernyanyi.

Endang menuturkan, pada hari pertama, para peserta membahas tentang pembacaan doa manasik haji dan umrah selain doa-doa yang sudah ma'tsur (berdasarkan riwayat. Hari kedua, para peserta juga membahas tentang penguatan program manasik melalui bimbingan belajar (Bimbel).

"Lalu, hari ini kita mencoba menyinergiskan antara pedoman bimbingan mansik yaitu kurikulum KUA dan kelompok bimbingan itu," ucapnya.

Dalam penutupan kegiatan Bahtsul Masa'il ini, Ditjen PHU dan Forum Komunikasi Bimbingan Ibadah Haji (FKBIH) juga menandatangani sebuah fakta integritas yang menjadi komitmen bersama pelaksanaan kurikulum pedoman pelaksanaan manasik haji. Fakta integritas tersebut dibacakan oleh Wakil Ketua Harian FKBIH, Oman Syahroni dan ditandatangani oleh Forum KBIH, Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), Ditjen PHU, dan peserta.

"Dengan ini menyatakan bahwa yang bertandatangan di bawah ini, satu, kami akan melaksanakan bimbinhan manasik haji sesuai dnegan kebijakan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal PHU Kemenag RI," kata Oman saat membacakan fakta integritas tersebut.

Kedua, beberapa pihak tersebut akan meneruskan fakta integitas ini untuk selanjutnya akan ditandatangi oleh semua kelompok bimbingan yang memiliki ijin resmi dari Kemenag. Ketiga, penandatangan fakta integritas yang dimaksud juga akan dilakukan secara langsung dihadapan Direktur jenderal PHU Kemenag.

Keempat, lanjut dia, adapun butir-butir fakta integritas yang akan ditandangani, sebelumnya telah dilakukan pembahasan bersama antara FKBIH dengan Ditjen PHU Kemenag. "Kelima, demikian fakta integritas ini dibuat sementara sebagai komitmen sinergitas pelaksanaan bimbingan manasik haji antara Kemenag dan kelompok bimbingan," kata Oman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement