IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Konsul Jenderal Indonesia, Mohamad Hery Saripudin, menyarankan agar semua kandidat yang bercita-cita untuk melayani para peziarah selama musim haji mendatang untuk meluruskan niat. Mereka harus memperbarui komitmen dan pengabdian mereka untuk menegakkan semangat pelayanan kepada para jamaah.
Saripudin membuat panggilan pada kesempatan pembukaan resmi tes seleksi untuk kandidat untuk tim dukungan dari Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) pada hari Ahad lalu di auditorium Kantor Haji Indonesia di Jeddah.
“Tes ini bertujuan untuk memilih kandidat yang kredibel, bertanggung jawab dan berdedikasi untuk tugas tersebut,” kata konsul jenderal kepada 804 peserta dari total 974 yang lulus seleksi awal.
Tahun ini Kantor Urusan Haji konsulat mencatat 1.660 pelamar, dan sekitar 600 di antaranya akan direkrut untuk berada di tim pendukung selama musim haji. Setelah melewati pemeriksaan administratif, para pelamar diteliti melalui tes tertulis / wawancara, dan tes lapangan dari 25 hingga 29 Maret. Tesnya adalah untuk menentukan sejauh mana kandidat mampu mengambil tugas yang dipercayakan kepada mereka.
Mempertimbangkan tugas penuh waktu dengan tantangan berat di lapangan, Konsul Jenderal menegaskan bahwa tim pendukung PPIH harus memiliki kemampuan untuk mengelola atau mengendalikan emosi. Selain itu, petugas harus memiliki stamina fisik yang baik di tengah suhu yang menyengat dan mobilitas yang tinggi.
"Bayangkan di bawah terik matahari dan situasi yang menekan, kami dihadapkan dengan permintaan untuk meminta bantuan dan keluhan dari peziarah kami. Bagaimana kami dapat membantu mereka sementara kami secara fisik tidak layak," kata Saripudin.
Dia mengatakan kepada para kandidat untuk berpegang pada identitas Indonesia, yang ditunjukkan dalam bagaimana sopan mereka berbicara, berperilaku dan melayani para peziarah.
Direktur Urusan Haji di Direktorat Jenderal Urusan Haji dan Umrah Indonesia, Sri Ilham Lubis, mengungkapkan dalam sambutannya pada kesempatan itu bahwa indeks kepuasan layanan untuk peziarah Indonesia pada tahun 2017 mencapai 84,85. Indeks kualitas layanan ini didasarkan pada survei yang dilakukan secara independen oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 2010 dengan tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Tahun ini lebih menantang: bagaimana kami dapat meningkatkan layanan yang hampir mencapai 85, yang merupakan tingkat yang sangat memuaskan," kata Lubis.
Konsul Haji Ahmad Dumyathi Bashori, sekaligus ketua Komite Pengorganisasian Haji Indonesia di Arab Saudi, mengatakan timnya menambahkan fitur baru untuk aplikasi smartphone berbasis Android yang disebut bravoPPHI.
Sementara aplikasi sebelumnya memungkinkan semua pejabat haji untuk mendeteksi dan memantau keberadaan setiap personel dan memerintahkan mereka untuk mengatasi masalah tertentu di lapangan. “Fitur baru juga memungkinkan jamaah untuk menghubungi langsung seorang petugas dalam jarak terdekat mereka atau menyampaikan keluhan mereka," Bashori menjelaskan
Lubis mengatakan, sesuai dengan rencana haji tahun ini, dalam fase keberangkatan satu jamaah Indonesia akan dikirim ke Madinah secara bersamaan dari semua titik embarkasi di seluruh negeri mulai dari 17 Juli hingga 29 Juli. Pada fase dua, yang akan dimulai pada 30 Juli, para peziarah akan mendarat di Jeddah.