Selasa 03 Apr 2018 18:13 WIB

KUH Jeddah Kawal Kepulangan 42 Jamaah Umrah

Kepulangan jamaah umrah travel BMP berjalan lancar.

Kepulangan jamaah umrah travel BMP.
Foto: Ahmad Dumyati/KUH KBRI Jeddah
Kepulangan jamaah umrah travel BMP.

IHRAM.CO.ID, Jeddah (KUH) – Mediasi yang dilakukan Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah untuk kepulangan 42 jemaah umrah travel BMP pada kemarin (2/4) berjalan lancar. Menurut jadwal, rombongan akan kembali ke tanah air esok hari (3/4) pukul 4.00 dini hari WAS dengan menggunakan maskapai Saudia Airlines (SV) 834 menuju Kuala Lumpur.

“Kami berangkat dari hotel pukul 5 sore menuju bandara, kami sangat senang dengan kawan-kawan kantor haji yang sangat concern membantu saudara-saudaranya,” jawab  Arif Marsal, mutawwif rombongan jemaah umrah, saat ditanya Tim Media KUH melalui pesan WA.

Awalnya, rombongan Jamaah umrah akan diantar ke bandara dengan bis Rawahel yang sebelumnya sudah dikontrak oleh mereka. Namun, TUH KJRI Jeddah melakukan mediasi dengan pihak muassasah Shagadif, untuk bisa mengangkut Jemaah ke bandara sehingga tidak lagi terjadi masalah seperti sebelumnya, disamping bisa mengurangi biaya.

“Kita telah berkomunikasi dengan muassasah Shagadif untuk mengangkut jemaah dari hotel ke bandara dengan bis muassasah, dan kita juga sudah mengkomunikasikan pembatalan rute hotel ke bandara yang seharusnya diangkut oleh bis Rawahel, sehingga Jemaah bisa memanfaatkan uangnya untuk di Kuala Lumpur nanti,” jelas Dumyathi, selaku Staf Teknis Haji I KJRI Jeddah.

Dikonfirmasi untuk handling Jamaah di bandara, karyawan KUH M Syafei menyampaikan bahwa muassasah Shagadif akan bertanggung jawab. “Muassasah bersedia untuk bertanggung jawab, termasuk handling saat di bandara,” ungkapnya

Dumyathi menjelaskan bahwa KUH KJRI Jeddah tidak dapat membantu hal-hal yang bersifat finansial, karena pelaksanaan umrahnya bersifat business to business. Ini karena tidak ada anggaran untuk penyelesaian pembayaran apapun terkait umrah.

"Tidak ada anggaran apapun di KUH yang bisa digunakan untuk penyelesaian masalah umrah", pungkas Dumyathi.

Diketahui dengan berbagai persoalan sekitar jemaah umrah, KUH masih belum mendapatkan alokasi anggaran operasionalnya. Maklum KUH masih sebagai kantor urusan haji dan belum menjadi Kantor Urusan Haji dan Umrah (KUHA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement