IHRAM.CO.ID, MADINAH — Pada Rabu (4/4) pukul 23.05 waktu Arab Saudi, konfirmasi didapat pihak provider visa bernama Muhammad Makki bahwa jamaah telah dipesankan tiketnya dengan maskapai Emirates Arab. Isinya pesan ini: "Alhamdulillah telah direservasi tiket jemaah dengan maskapai Emirates untuk pemulangan jamaah besok sore dari Madinah," tulis Makki kepada staf Kantor Urusan Haji Bidang Penyelesaian Kasus Umrah, Hasyim Hilabi.
Pesan singkat Whatsapp Makki dikirimkan kepada Teknis Haji Ahmad Dumyathi Bashori, yang biasa dipanggil Dumyathi, untuk update proses mediasi pemulangan 59 orang jamaah umrah yang sudah empat hari tertunda kepulangan mereka dari Madinah. Sedianya mereka dijadwalkan kembali ke Makasar pada hari Sabtu (1/4) lalu.
Dumyathi mengatakan, dengan adanya pesan ini, dia langsung melakukan cross-check kepada Makki megenai informasi reservasi tiket memang benar. Kemudian, diketahui bahwa ke-59 orang jamaah dipulangkan dengan tiga gelombang yaitu, 11 orang dengan maskapai Etihad pada Kamis (5/4), 6 orang dengan Etihad pada Jumat (6/4), 4 orang dengan Etihad pada Sabtu (7/4), 22 orang dengan Garuda pada Sabtu (7/4), dan 16 orang dengan Lion Air pada Sabtu (7/4).
“Itenerary tiket mereka pun dikirimkan via Whatsapp saya,’’ kata Dumyathi kepada Republika.co.id, Kamis (5/4).
Maka, lanjutnya, informasi ini pun disampaikan kepada salah satu jamaah umrah tersebut yang bernama Amanda yang terus menanyakan perihal proses pemulangan mereka. Hingga pukul 20.37, Rabu (4/4), Amanda terus menanyakan kejelasan kepulangan sejak informasi kondisi mereka diketahui Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI. Dia pun semakin rajin menanyakan kepulangan umrahnya setelah mendapat pesan singkat dari Konsul Jenderal (Konjen) RI KJRI Mohamad Hery Saripudin pada pukul 09.16 hari Rabu (4/4) untuk segera membantu 59 orang jemaah yang hadapi masalah di Madinah.
“Konjen melanjutkan pengaduan Amanda bahwa 59 jamaah yang dinyatakan tidak jelas kepulangan mereka. Kepada konjen, mereka mengadu bahwa mereka sudah empat hari telantar di Madinah tanpa kejelasan jadwal pulang ke Indonesia," tulis Amanda yang ditirukan Dumyathi.
Pesan singkat di atas semakin punya dorongan kuat saat dijelaskan ada dua ibu hamil, juga anak-anak, dan orang tua yang kesehatannya menurun dalam rombongan. Amanda mengatakan, "Mohon dengan sangat bantuan bapak untuk memberi solusi.”
Setelah itu, lajut Dumyathi, pada pukul 09.25 hari Rabu (4/4), pesan jamaah di atas di-broadcast di grup Whatsapp penanganan kasus umrah KUH dengan atensi Ahmad Hashidin yang berarada di Madinah. Tidak lama kemudian, pukul 11.05 WAS, Ahmad telah menemui jamaah tersebut yang mendiami Hotel Azzahra dan mendalami perkaranya untuk dilaporkan ke KUH agar dapat dicarikan solusinya.
"Provider visa di Saudi adalah Al-Wisam al-Mutamayyizah," kata Ahmad kepada Dumyathi.
Hasyim Hilabi selaku staf penanganan kasus umrah melakukan komunikasi kepada Muhammad Makki hingga didapat jawaban jelas mengenai kepastian jadwal kepulangan ke-59 orang jamaah asal Barru, Makasar, ini. Kemudian, bisa ketahui bila mereka diberangkatkan PT BIT dengan provider visa PT SDW tanggal 17 Maret dengan transit tiga hari di Jakarta. Kemudian, lanjut ke Singapira dan Malaysia selama empat hari. Tepat pada 24 Maret, ke-59 orang diterbangkan ke Jeddah. "Kami terbang ke Jeddah tanggal 24 Maret, Pak," tulis Amanda dalam keterangan Whatsapp kepada Dumyathi.
“Dalam keterangan yang sama diketahui bila mereka awalnya korban travel non-PPIU SS mendaftar tahun lalu dengan biaya Rp19 juta dan janji keberangkatan 17 Maret. Namun, sayang, travel SS bermasalah hingga tanggal tersebut terlewati belum kunjung berangkat sampai dapat tawaran berangkat dengan travel BIT dengan biaya Rp17 juta,’’ ujar Dumyathi menerangan.