IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag), Nizar Ali menyampaikan, tahun ini ada pengurangan bandar udara untuk penerbangan jamaah haji reguler tahun 2018 (1438 Hijriyah). Tahun lalu menggunakan 13 bandara sekarang menggunakan 12 bandara.
Kata dia, Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta tidak diikutkan dalam penyelenggaraan haji tahun ini karena pertimbangan fasilitas. Tahun sebelumnya, jamaah haji dari Jawa Barat berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma. Sekarang jamaah haji dari Jawa Barat akan berangkat dari Soekarno-Hatta.
"Sejauh ini 12 bandara siap, terdapat dua maskapai penerbangan (Saudi Arabian Airlines dan PT Garuda Indonesia-Red) yang mengangkut jamaah Indonesia," kata Nizar kepada Republika.co.id di Kantor Kemenag RI, Senin (9/4).
Dia menjelaskan, 12 bandara yang digunakan tersebut di antaranya Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta (Soekarno-Hatta), Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Terkait kemungkinan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dijadikan sebagai embarkasi haji tahun ini, Nizar mengatakan, hal tersebut masih menunggu kesiapan bandaranya. Sejauh ini BIJB belum bisa menjadi bandara untuk pemberangkatan jamaah haji.
"Kami tetap menunggu progres dari bandara itu karena masih ada waktu hingga musim haji tiba," ujarnya.
Nizar mengatakan, sangatlah penting dalam memastikan kelancaran operasional haji, termasuk peranan dari aspek transportasi udara. Maka, pihaknya berupaya memastikan seluruh proses pelaksanaan transportasi udara haji pada tahun ini dapat memberikan layanan transportasi udara terbaik bagi seluruh jamaah haji Indonesia.