IHRAM.CO.ID, SEMARANG -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah mengaku masih kesulitan untuk menertibkan cabang Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tak berizin yang ada di daerahnya. Karena keberadaannya memang ada namun tidak tercatat oleh Kantor Kemenag Provinsi Jawa Tengah.

Yang menjadi persoalan, tiba- tiba saja aktivitasnya mengemuka karena telah merugikan banyak orang. Misalnya ada laporan dari calon jamaah umrah yang merasa dirugikan, karena telah membayar biaya umrah tetapi tak kunjung diberangkatkan.

Hal ini ditegaskan oleh Kabid Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Provinsi JawaTengah, Drs Sholikhin MM dalam Diskusi bertajuk Ibadah Aman Tanpa Tipuan diLobi Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah, Selasa (17/4).

Menurut Sholikhin, cabang tak berizin yang dimaksud sebenarnya merupakan pengepul. Umumnya mereka terdiri dari beberapaorang dan mengaku sebagai cabang dari PPIU tertentu, tetapi mereka tidak punyaizin. Kesulitan kami, mereka itu tidak tercatat sebagai cabang PPIU resmi,katanya.

Ia mencontohkan, peristiwa yang diungkap apatrat penegak hu kum tahun 2014 lalu di Jawa Tengah, saat salah satu penyelenggara Umrah yang berpusat di Jakarta menuntut pengepul yang menipu calon jamaahumrah.

Jadi justru penyelenggara umrah tersebut yang menuntut para pengepul yang ditangkap. Karena tidak memiliki izin tetapi mengaku sebagai cabang mengumpulkan jamaah dan mengatasnamakan penyelenggaraperjalanan umrah resmi tersebut, jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika