IHRAM.CO.ID, TANGERANG-- Garuda Indonesia belum bisa memastikan bisa melakukan penerbangan secara langsung dari Bandara Internasional Kertajati, Majalengka ke Arab Saudi sebagai angkutan pada Musim Haji tahun ini. Hal tersebut karena panjang landasan yang hanya 2.500 meter.
"Kalau kita mau melakukan penerbangan haji tersebut dengan panjang landasan itu mungkin yang terbaik adalah menerbangkan tidak langsung ke Saudi tapi melalui bandara lain," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansurypada, Kamis (19/4).
Ia sendiri telah melakukan peninjauan langsung ke bandara Kertajati termasuk terbang ke bandara tersebut. Dilihat dari kesiapan landasan yang sepanjang 2.500 meter diakui Pahala cukup memadai, meski tidak untuk penerbangan langsung ke Arab Saudi.
Menurutnya, penerbangan haji bisa dilakukan dari Kertajati asalkan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta. Namun, dengan begitu ada potensi kurangnya efektifitas dan efisien dalam operasi pesawat terutama bahan bakar.
"Hal ini tentunya adalah hal yang akan kita bicarakan dengan Kementerian Agama," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat akan melayani pemberangkatan jamaah haji mulai tahun ini.
"Ya rencana nanti haji tahun ini sebagian sudah akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati ini. Sudah disiapkan. Tadi saya tanya ke Angkasa Pura siap, Garuda siap," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Bandara Kertajati, Majalengka, Selasa (17/4).
Ia mengatakan selain melayani penerbangan haji, bandara yang terbentang di lahan seluas 1.800 ha itu sudah siap digunakan untuk jalur mudik Lebaran tahun ini. Presiden mengaku masih ingat sekitar dua tahun lalu pada Januari 2016 saat berkunjung ke wilayah itu untuk melakukan pemancangan tiang pertama.
Gedung area keberangkatan dan kedatangan penumpang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Rabu (28/3).
"Kemudian dalam dua tahun lebih sedikit ini dikerjakan sesuai dengan target waktu yang telah kita berikan dan insya Allah bulan depan sudah akan kita coba mulai tanggal 24 Mei dicoba," ujarnya.
Ia mengakui masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki di beberapa tempat. Namun, Presiden optimistis Bandara Kertajati itu bisa menampung kurang lebih 5,6 juta penunpang.
"Ini sebuah tahapan pertama ya, merupakan airport terbesar setelah Soekarno-Hatta dan ini lahannya juga masih sangat gede dan Pemerintah Jawa Barat betul-betul menyiapkan ini dalam sebuah visi untuk sebuah airport yang besar. Total lahan 1.800 hektare. Gede sekali. Dan ini rencananya dikoneksikan dengan tol, tol bisa masuk ke Tol Cipali, Bandung," ujarnya.
Akses jalan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Rabu (28/3).
Senada dengan Presiden Jokowi, pada kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengatakan Bandara Kertajati rencananya akan digunakan pada musim haji tahun ini. "Kami akan melakukan fasilitasi sebagai embarkasi antara paling tidak ada lima penerbangan yang bisa berangkat dari sini, untuk haji yang berasal dari dua kabupaten yaitu kita harapkan tiga bulan lagi itu bisa berjalan, tadi sudah kami cek hotel, hotelnya sudah bagus," ucap Budi.
Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan rencananya, operasi penerbangan haji dari Bandara Kertajati akan melayani embarkasi untuk Jawa Barat dari dua kabupaten, Majalengka dan Sumedang. "Sebanyak kurang lebih 2.000 penumpang haji yang akan berangkat dari Bandara Kertajati," katanya kala itu.
Dia akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama sekaligus BIJB sebagai pengelola bandara untuk memaksimalkan seluruh potensi yang ada. "Kita menggunakan dua hotel di Majalengka untuk asramanya," kata Menhub.