Sabtu 21 Apr 2018 18:45 WIB

YLKI: Kaji Ulang Bandara Kertajati Sebagai Embarkasi Haji

Tulus tidak ingin hanya demi pencitraan lalu aspek keselamatan penerbangan diabaikan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Ketua YLKI Tulus Abadi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua YLKI Tulus Abadi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah mengkaji ulangrencana Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat untuk menjadiembarkasi haji 2018. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi beralasan, hal itu dikarenakan landasan paju Bandara Kertajati belum memadai.

 

"Mengingat panjang runway-nya hanya mencapai 2.500 meter saja, sedangkan untuk mengangkut calon jamaah haji diperlukan pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A330 atau Boeing 777, sehingga panjang runway yang diperlukan minimal 3.000 meter," kata Tulus, Sabtu (21/4).

 

Untuk itu, Tulus meminta, jangan memaksakan Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji pada tahun ini. Sebab, hal itu demi keamanan dan kenyamanan calon jamaahhaji dan juga demi keselamatan penerbangan.

 

Tulus tidak ingin hanya demi pencitraan lalu aspek keselamatan penerbangan diabaikan. Pihak maskapai jangan dipaksa dengan rekayasa teknis, agar penerbangan bisa transit dulu di Soekarno Hatta atau Kualanamu, untuk mengisi bahan bakar. "Itu hal yang tidak efisien baik dari sisi biaya dan waktu penerbangan," kata Tulus.

 

Jika Kertajati ingin menjadi embarkasi haji, Tulus meminta, pemerintah terkait atau Kementerian Perhubungan memperpanjang landasan pacunya terlebih dahulu minimal menjadi 3.000 meter. Tulus menegaskan, sama sekali tidak ada kompromi untuk aspek kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan.

photo
Foto udara landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (17/4). PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pengembangan landasan pacu (runway) yang mencapai 3.000 x 60 meter di BIJB akan rampung pada Oktober mendatang.

 

Selain itu, kata dia, pada dasarnya memang dibutuhkan penerbangan langsung dari Jawa Barat menuju Jeddah, Arab Saudi. Jika dilihat jumlah atau prosentase calon jamaah haji dan umrah, target tersebut (penerbangan Jawa Barat-Jeddah) cukup rasional.

 

Hal itu dikarenakan calon jamaah haji atau umrah Provinsi Jawa Barat merupakan tertinggi di Indonesia, yakni berkisar 20 persen dari total calon jamaah haji. Untuk itu, Tulus menilai, wajar jika Pemerintah provinsi Jawa Barat Wajar ingin memiliki embarkasi sendiri.

 

Meskipun begitu, Tulus mengakui, secara umum, fasilitas bandara tersebut cukup memadai. "Siap untuk menampung penerbangan domestik pada mudik Lebaran. Bahkan, untuk penerbangan internasional sekalipun," ungkap Tulus.

 

Hanya saja, menurutnya, banyak infrastruktur penunjang yang belum siap di Bandara Kertajati. Khususnya untuk keperluan pariwisata karena di Kabupaten Majalengka belum ada fasilitas hotel berbintang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement