IHRAM.CO.ID, MUMBAI -- India akan mengirimkan lebih banyak jamaah haji tahun ini. Menteri Urusan Luar Negeri Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan 175 ribu jamaah dari India akan pergi pada pelaksanaan haji 2018.
Pemerintah pusat meningkatkan jatah jamaah selama dua tahun berturut-turut. "Untuk pertama kalinya setelah Kemerdekaan, rekor 175.025 peziarah dari India akan pergi haji tahun ini dan itu juga tanpa subsidi," kata Naqvi di kamp pelatihan untuk jamaah di Rumah Haji di Mumbai, dilansir di Gulf Today, Ahad (22/4).
Selain itu, ia menambahkan, untuk pertama kalinya perempuan Muslim India bisa pergi haji tanpa mahram. Menurutnya, sebanyak 1.308 perempuan telah mendaftar untuk kategori tersebut. "Mereka telah dibebaskan dari sistem undian," kata dia.
Naqvi merinci kuota masing-masing wilayah untuk tahun ini. Sebanyak 19 ribu peziarah berasal dari Delhi, 14.500 dari Lucknow, 14.200 dari Mumbai, 11.700 dari Kochi, 11.610 dari Kolkata, 8.950 dari Srinagar, 7.600 dari Hyderabad, 6.700 dari Ahmedabad, 5.550 dari Bengaluru, 5.500 dari Jaipur dan 5.140 dari Gaya.
Kemudian, sebanyak 4.000 jamaah dari Chennai, 3.250 dari Varanasi, 2.950 dari Guwahati, 2.800 dari Nagpur, 2.100 dari Ranchi, 450 dari Goa, 430 dari Mangalore, 350 dari Aurangabad dan 254 dari Bhopal juga akan mengunjungi Arab Saudi untuk berhaji.
Sebanyak 128.002 peziarah, termasuk sekitar 47 persen perempuan, akan pergi berhaji melalui Komite Haji India . Sementara 47.023 akan memilih layanan dari operator tur swasta. Naqvi mengatakan 355.604 pengajuan telah diterima untuk haji tahun ini.
Jumlah tersebut diantaranya 189.217 laki-laki dan 166.387 perempuan. Biaya haji tahun ini sedikitnya 570 juta rupee akan dibayarkan kepada maskapai penerbangan setelah mengakhiri subsidi haji. Sebanyak 9,73 miliar rupee akan dibayarkan ke maskapai untuk 128.002 jamaah.