IHRAM.CO.ID, JAKARTA - Untuk memastikan kesiapan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji bagi calon jamaah haji Indonesia tahun 2018, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) didampingi Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, melakukan peninjauan langsung ke beberapa fasilitas calon jamaah haji Indonesia.
Mengawali kunjungan kerjanya di Arab Saudi, Menko PMK meninjau pemondokan untuk calon jamaah haji Indonesia tahun 2018 di Madinah. Menko PMK dan rombongan tiba di pemondokan Taiba Arac Suites disambut oleh General Manager Mahmoud Khalil. Hotel Taiba Arac Suites memiliki daya tampung mencapai 3.300 orang jemaah haji.
"Pemerintah terus berupaya melayani calon jamaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya. Saya melihat langsung pemondokan yang disiapkan di Madinah, fasilitasnya sangat bagus dan persis di depan Masjid Nabawi, ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Senin (23/4).
Seluruh hotel-hotel untuk jamaah haji Indonesia di Madinah pada 2018 seluruhnya berada di daerah Markaziah yaitu berada di areal dekat Masjid Nabawi. Menko berharap, dengan fasilitas pemondokan yang dekat dengan Masjid Nabawi akan menambah khusus para calon jamaah haji Indonesia dalam melaksanakan ibadahnya.
Titik selanjutnya dari kunjungan Menko PMK dan rombongan adalah Kantor Kesehatan Haji Indonesia. Menko Puan melihat langsung sarana dan prasarana kesehatan yang dipersiapkan menyambut calon haji Indonesia. "Saya minta fasilitas kesehatan Indonesia siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Siapkan dokter-dokter spesialis dari Indonesia," ucapnya.
Menko PMK juga menyoroti tentang letak kantor kesehatan haji yang cukup jauh dari pemondokan jamaah haji Indonesia. Dia menegaskan, agar pada musim ibadah haji berikutnya kantor kesehatan jamaah haji Indonesia berjarak lebih dekat dengan pemondokan.
Mengakhiri hari pertama peninjauan fasilitas haji 2018, Menko PMK memimpin langsung rapat koordinasi bersama Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono, Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Aly, Perwakilan Kantor Kesehatan Haji, Staf Teknis Urusan Haji, serta jajaran Ketua Tim Penyediaan Layanan Jemaah Haji Indonesia dan Staf KJRI Jeddah, untuk memastikan kesiapan pemerintah melayani calon jamaah haji Indonesia.
Salah satu yang menjadi pembahasan penting adalah antrian panjang saat di imigrasi Arab Saudi. Menko menegaskan agar Dubes RI untuk Arab Saudi dan Kementerian Agama serta pihak terkait memperjuangkan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi.
"Harus diupayakan permintaan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi sehingga calon jamaah haji Indonesia tak kelelahan sebelum menunaikan ibadahnya. Penerbangan dari tanah air ke Arab Saudi sudah jauh dan melelahkan, jika saat pengurusan imigrasi masih antri panjang, akan tambah melelahkan", tegasnya
Menko PMK juga sekaligus meminta agar Dirjen Haji, Kementerian Agama bersama-sama dengan BPKH melakukan kajian kemungkinan pembangunan fasilitas hotel. Dengan jumlah jamaah haji 221 ribu orang per tahun, misalnya bisa dibangun beberapa hotel yang dapat menampung 25 ribu jemaah. Di luar musim haji, hotel tersebut bisa ditawarkan kepada penyelenggara umroh.
Sebagaimana diketahui, jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada 17 Juli 2018. Keberangkatan akan dibagi dalam dua gelombang penerbangan. Gelombang pertama akan diberangkatkan menuju Madinah dari 17 - 29 Juli 2018. Gelombang kedua keberangkatan menuju Jeddah pada tanggal 30 Juli sampai 15 Agustus 2018.
Pemberangkatan, fase kepulangan jemaah haji Indonesia juga dilakukan dalam dua fase. Kepulangan gelombang pertama dilakukan dari Jeddah pada 27 Agustus sampai 8 September 2018. Sementara kepulangan gelombang kedua dilakukan dari Madinah mulai 9 sampai 26 September 2018.Hari pertama kunjungan ke Madinah.