IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah melakukan komunikasi dengan otoritas di Arab Saudi untuk mengupayakan penyederhanaan proses keimigrasian bagi jamaah haji Indonesia saat kedatangan dan kepulangan.
Keterangan pers dari KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan, KJRI Jeddah terus melakukan rangkaian pembicaraan dengan otoritas yang terkait dengan pelayanan jamaah haji di Arab Saudi.
Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, bersama tim yang terdiri atas Fungsi Konsuler, Teknis Imigrasi, Teknis Perhubungan dan Teknis Urusan Haji KJRI Jeddah menemui Dirjen Kementerian Luar Negeri Arab Saudi untuk Provinsi Mekah Jamaal bin Bakr BalKhayour.
Pertemuan tersebut membahas kemungkinan penjajakan kerja sama dengan perusahaan jasa teknologi informasi, TasHeel Information Technology, yang dipercaya untuk melakukan perekaman biometrik dan pengumpulan data jamaah haji dan mengintegrasikannya ke sistem keimigrasian Arab Saudi. Upaya yang ditempuh KJRI Jeddah itu sejalan dengan isi pertemuan yang telah disepakati bersama antara Menteri Agama RI dan Menteri Haji Arab Saudi.
"Kami bersama Tim KJRI Jeddah menemui Dirjen Kemlu Arab Saudi untuk meminta konfirmasi sekaligus mendorong agar kebijakan penyederhanaan pelayanan bandara bisa diberlakukan tahun ini," ujar Hery.
Melalui penyederhanaan tersebut, jamaah haji Indonesia yang berjumlah 221.000 orang dapat memperoleh pelayanan keimigrasian yang cepat dan tidak perlu menunggu lama di bandara.
Sejak beberapa bulan terakhir KJRI Jeddah terus berkomunikasi dengan sejumlah instansi yang terkait dalam pelayanan jamaah haji, antara lain, menemui Kepala Imigrasi Provinsi (Jawazat) Madinah dan Mekkah, Dirjen General Authority of Civil Aviation (GACA) atau otoritas penerbangan sipil Arab Saudi untuk wilayah Madinah dan Jeddah. Selain itu, Dirjen Kementerian Haji dan Umrah Cabang Jeddah, Marwan bin Husni Al Sulaimani, dan terakhir Dirjen Kemlu Arab Saudi.