IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Proses imigrasi jamaah haji Indonesia yang akan memasuki Tanah Suci akan dipermudah. Sebagian prosesnya akan dilakukan di Tanah Air, seperti sidik jari, geometrik, dan sejumlah hal berkaitan dengan dokumen perjalanan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan ketika sampai di Arab Saudi, jamaah cukup mendapatkan stempel petugas imigrasi setempat dan pemeriksaan sidik jari. “Jadi lebih sederhana dan tidak memakan waktu,” kata dia setelah membuka pelatihan petugas haji di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (26/5).
Kementerian Agama (Kemenag) meyakinkan Kerajaan Arab Saudi, terutama pihak imigrasi mereka, agar sebagian proses keimigrasian dapat dilakukan di embarkasi Tanah Air. Kerajaan Saudi merespons positif hal tersebut dengan mengerahkan petugas keimigrasian mereka ke sejumlah embarkasi untuk pelaksanaan prosedur keimigrasian.
Menteri Agama bersyukur sejauh ini persiapan pelaksanaan haji semakin baik karena didukung berbagai pihak. Penyediaan akomodasi seperti transportasi dan katering hampir selesai.
Sementara persiapan di Tanah Air terus dilakukan dengan membentuk kelompok terbang (kloter) dan pengurusan dokumen perjalanan.
Tahun ini, Kemenag akan memberangkatkan 221 ribu jamaah haji. Jumlah ini mengalami penambahan 10 ribu orang dari kuota haji pada tahun sebelumnya sebesar 211 ribu orang.
Jumlah tersebut sudah termasuk panitia penyelenggara ibadah haji dalam berbagai bidang pekerjaan, mulai media center haji (MCH), petugas pelayanan kesehatan, dan tim yang berada di setiap kloter.
Lukman berpesan agar panitia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka harus melayani jamaah haji semaksimal mungkin. Targetnya adalah kesuksesan penyelenggaraan ibadah tersebut dan terjaganya citra baik Indonesia di mata dunia.