IHRAM.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin memaparkan makna haji di hadapan hampir 800 petugas haji. Makna tersebut harus betul-betul dipahami para petugas sehingga mereka dapat memberikan pelayanan dengan baik.
"Substansi haji adalah perpindahan dari satu tempat ke lainnya. Dari rumah, kampung halaman, menuju embarkasi, lalu menuju Tanah Suci," kata dia di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, saat membuka pelatihan dan pembekalan petugas haji 2018, Sabtu (26/5).
Tak hanya itu. Jamaah masih bergeser dari pondok tempat mereka tinggal menuju Masjid al-Haram untuk tawaf. Lalu pindah lagi untuk sai dari bukit Shafa menuju Marwa, hal yang pernah dikerjakan istri Ibrahim, Hajar untuk mencari air demi anaknya Ismail.
"Kemudian masih berpindah lagi ke berbagai lokasi. Puncaknya adalah Arafah. Di sana semua jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul, menyatu, dan berhenti sesaat untuk bermunajat," kata putra Saifudin Zuhri ini.
Karena berpindah-pindah, jamaah haji harus mempunyai stamina yang sehat, sehingga tak menghadapi kendala kesehatan. Mereka dapat melaksanakan berbagai rukun dan wajib haji dengan sempurna.
Untuk mendukung kesuksesan ibadah ini, para petugas haji harus memberikan layanan terbaik. Lukman mengimbau panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) melepaskan ego sektoralnya dan fokus melayani jamaah. Meskipun ada petugas bidang media misalkan, harus membantu jamaah haji yang tersesat.
Ketika ada jamaah yang membutuhkan bantuan, panitia haji dari bidang apa pun harus mampu membantunya. Pola pelayanan semacam ini menurutnya sangat mempengaruhi cita Indonesia sebagai pembawa jamaah haji dalam jumlah besar.
"Citra bangsa ini harus terjaga," ujar dia.
Kementerian Agama (Kemenag) melatih panitia haji agar mengetahui seluk-beluk pelaksanaan ibadah tersebut secara komprehensif. Mereka nantinya akan ditempatkan di Tanah Suci baik di daerah kerja Makkah mau pun Madinah.