Ahad 27 May 2018 12:23 WIB

Perbaikan Pelayanan Haji Diklaim On the Track

Indeks kepuasan haji tahun lalu mencapai 84,85 persen.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam membuka Chief Executive Officer (CEO) Meeting Forum Kebangkitan Zakat Indonesia Tahun 2018.
Foto: dok. Kemenag.go.id
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam membuka Chief Executive Officer (CEO) Meeting Forum Kebangkitan Zakat Indonesia Tahun 2018.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama optimistis pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah dari Indonesia tahun ini akan lebih baik. Sejauh ini, menurut Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam, seluruh persiapan menuju capaian itu sudah pada jalannya.

"Kalau melihat persiapan-persiapan sejauh ini sudah on the track, bukan off the track," ujarnya saat memaparkan program-program prioritas Kementerian Agama dalam penyelenggaraan haji 2018 di Asrama Haji Pondok Gede, Ahad (27/5).

Untuk soal pemondokan, menurut Nur Syam, sudah dibereskan. Tahun ini, seluruh hotel diupayakan minimal berbintang tiga atau empat dan tak terlalu jauh dari lokasi-lokasi ibadah haji. 

"Hotel yang dipilih yang luar biasa," kata dia.

Terkait administrasi, menurutnya data jamaah tahun ini sudah lebih terintegrasi melalui sistem e-hajj. Hal tersebut diharapkan bisa meminimkan kesalahan-kesalahan administratif serta penempatan jamaah. 

Nantinya saat masa pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci, ia mengatakan, akan diterapkan monitoring berbasis teknologi informasi. Mereka bertugas tidak hanya memantau jamaah, melainkan juga petugas.

Sementara terkait layanan makanan alias katering, ia mengatakan tahun ini dipastikan jamaah akan mendapat makanan bercita rasa Indonesia. Meski tak ada makanan-makanan spesifik, tetapi rasa yang disajikan bakal sesuai lidah orang Indonesia. 

"Misalnya tak pakai minyak unta dan rasanya lebih pedas," kata Nur Syam.

Guna memastikan hal itu, penyedia katering diwajibkan memekerjakan chef dari Indonesia agar rasa masakannya bisa sesuai lidah indonesia. Menurutnya, pemerintah juga telah mengupayakan layanan lebih baik di Arafah, Mina, dan Musdalifah. 

"Water cooler-nya semoga bagus, tenda juga bagus, sudah antiterbakar," kata dia.

Selain itu, salah satu kelebihan pelayanan haji tahun ini adalah penerapan pemeriksaan biometrik di sebagian asrama haji Tanah Air. Sebelumnya, pemeriksaan biometrik di lokasi kedatangan di Arab Saudi mencapai empat jam. 

Dengan pemeriksaan biometrik di Tanah Air, kata Nur Syam bisa mencapai dua jam saja. Ketika sampai di Arab Saudi, jamaah cukup mendapatkan stempel petugas imigrasi setempat dan pemeriksaan sidik jari. 

Dari seluruh peningkatan pelayanan tersebut, menurut Nur Syam, yang problematik dari segi transportasi. Salah satu persoalannya, karena pada waktu tertentu perjalanan ke Masjidil Haram ditutup. 

Selain itu, dia menyebutkan, ada sejumlah layanan yang kendaraannya dipilihkan pengelola dari Arab Saudi. Persoalan lainya, sopir-sopr dari uar Arab Saudi yang berpotensi tersesat.

Bagaimanapun, ia berharap dengan seluruh upaya pengelola dan penyelenggara ibadah haji tahun ini, indeks kepuasan haji yang disurvei BPS bisa meningkat. Indeks kepuasan haji tahun 2016 senilai 83,83 persen. Tahun lalu, mencapai 84,85 persen. 

"Tinggal 0,15 poin posisi indeks kepuasan mencapai tingkat sangat memuaskan. MUdah-mudahan kita bisa mencapai skor ini," kata Nur Syam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement