IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji 2018 diimbau memperbanyak konsumsi air putih untuk menghindari dehidrasi dan heatstroke (sengatan panas). Dua hal tersebut sangat mungkin terjadi mengingat suhu di sana jauh lebih panas dibandingkan Tanah Air, mulai 40 hingga 60 derajat Celcius.
"Baik dalam kondisi haus atau tidak, jamaah diupayakan mengonsumsi air putih," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Endang Jumali di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (3/6).
Penginapan di Makkah menyediakan banyak air minum. Jamaah dipastikannya tidak akan kesulitan mendapatkan air putih. Petugas haji dari berbagai bagian juga akan mengimbau jamaah untuk selalu mengonsumsi air putih.
Air juga perlu disemprotkan ke wajah untuk penyegaran dalam situasi panas. Jamaah nanti akan mendapatkan semprotan air. Bisa untuk minum atau disemprotkan ke tubuh. Tujuannya menjaga mereka dari ancaman dehidrasi dan heatstroke.
Jika menghadapi permasalahan kesehatan, mereka akan mendapatkan pelayanan medis di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Selain itu, ada juga tim petugas preventif pada jamaah haji (P3JH). Ada juga petugas medis berpindah-pindah yang direkrut dari tim kesehatan TNI-Polri.
Tugas mereka adalah memberikan pertolongan pertama pada jamaah yang mengalami gangguan medis di lapangan. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, jamaah akan ditenangkan atau dibawa ke KKHI untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Selain tim mobile, pergerakan jamaah juga akan dipantau petugas sektor. Daker Makkah memiliki belasan sektor, termasuk di dalamnya sektor khusus yang banyak bergerak di Masjid al-Haram.
Baca juga: Saat Petugas Haji Diuji Jamaah Depresi