IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Permusyawarakatan Antar Syarikat Travel Umrah dan Haji Indonesia (PATUHI) optimis pelayanan jama'ah haji khusus ke depannya bisa lebih baik di Arafah-Mina (Armina). Karena, belum lama ini pengurus PATUHI talah melakukan audensi dengan Wakil Menteri Haji Wakil Menteri Haji Saudi Arabi, Husen Syarif.
"Alhamdulillah ke depan kami optimis pelayanan Armina haji khusus jauh lebih terjaga," ujar Ketua Harian PATUHI, Artha Hanif saat konferensi pers di Kantor Thayiba Tora Tours & Travel, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (11/6).
Menurut Artha, dalam audensi itu PATUHI telah mendapat jaminan bahwa hak dan kewajiban jamaah haji khusus ke depannya akan tertera dalam eHajj sesuai harga paket yang dipilih Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Sementara, sebelumnya PIHK harus membayar kepada muassasah untuk setiap pelayanan Armina, sehingga hak-hak jamaah kadang tak terpenuhi.
Infografis Jamaah Haji Dunia
Selain itu, PATUHI juga mendapat kejelasan tentang hak dan kewajiban jamaah haji khusus di Armina saat berhaji, seperti luas area yang semula 0,8 m2 per jamaah akan menjadi 0,99 m2. Demikian juga bercampurnya jamaah Malaysia dan Brunei ke maktab Indonesia juga akan diperhatikan oleh Kementerian Haji Arab Saudi agar ke depannya dipisah.
"Alhamdulillah ini suatu kemajuan besar, semoga pelayanan haji khusus ke depan bisa lebih baik lagi," ujar Artha.
PATUHI merupakan wadah gabungan empat asosiasi umrah dan haji terbesar di Indonesia yaitu Himpuh, Amphuri, Kesthuri, dan Asphurindo. Ketua Umum dari empat asosiasi itu juga menyampaikam terimaka kasih kepada Kementerian Agama yang telah mengubah paradigma pembinaan dan pengawasan jamaah haji khusus.
"Jika sebelumnya kami selalu disalahkan dalam kekurangan pelayanan Armina yang tidak sesuai dengan harga yang dibayar jamaah, kini Kemenag paham bahwa pelayanan Armina tergantung dari maktab dan muassasah," kata Artha.