IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Peziarah yang akan melaksanakan haji di Arab Saudi akan mengeluarkan uang lebih banyak tahun ini. Penyebabnya, karena Komite Haji India (KHI) merevisi biayanya sebesar Rs 7.750.
Dalam sebuah surat edaran tertanggal 26 Juni 2018, KHI mengatakan bahwa tarif dinaikkan karena peningkatan Riyal Arab Saudi. Sesuai dengan tarif yang direvisi, jamaah yang jatuh di Kategori Hijau telah diminta untuk membayar tambahan sejumlah Rs 7.750. Sedangkan para peziarah untuk Kategori Azizya telah diminta untuk menyimpan Rs 7.150 di samping biaya sebelumnya.
KHI mengatakan bahwa fluktuasi Saudi Arabia Riyal (SAR) telah menyebabkan kenaikan ini. Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan ini termasuk biaya transportasi dari SAR 347.50 ke SAR 391.18, Tarif Metro Mashaer Region dari SAR 250 ke SAR 400, biaya tidur di tenda Mina SAR 147 termasuk 5 persen PPN; revisi tarif Kupon Adahi oleh IDB dari SAR 450 ke SAR 475.
Pemberitahuan mengatakan bahwa jumlah pengiriman uang dikumpulkan pada tingkat Rs 17.601,0 per SAR. Sedangkan rata-rata dari pengiriman uang ini adalah Rs 17.910,6.
Juga, karena kenaikan pajak bandara oleh Air India, peziarah yang terbang dari berbagai titik embarkasi harus membayar uang tambahan antara Rs 200 hingga Rs 850. Jumlah selisih yang dibayarkan pada titik embarkasi berikut adalah: Chennai (Rs 200), Goa (Rs 850), Kolkata (Rs 850), Mumbai (Rs 250), Nagpur (Rs 200), Srinagar (Rs 900) dan Varanasi (Rs 850).
KHI memberikan waktu sampai 10 Juli untuk membayar kenaikan ini. Dikatakan bahwa konfirmasi penerbangan hanya akan dilakukan setelah menerima pembayaran penuh.
Sementara itu, KHI menambahkan bahwa persewaan akomodasi Madinah telah dipangkas ke SAR 900 dari SAR 950. Tahun ini, haji akan dimulai pada 19 Agustus dan akan berlanjut hingga 24 Agustus.