IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Agama mengukuhkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Pondok Gede Tahun 2018 Kanwil DKI Jakarta.
Pengukuhan diwakili oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Ahda Barori. Sebanyak 20 panitia dilantik bersama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (1/7).
Dalam pengukuhan Ahda menyampaikan pesan kepada PPIH agar dapat menjaga amanah dan tanggung jawab. Sehingga jamaah haji dapat merasakan pelayanan prima.
Ahda juga mengingatkan agar petugas siaga dengan jamaah haji yang dibagi dua gelombang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, jamaah haji akan mendarat di Bandara Jeddah dan Bandara Madinah.
Selain itu sistem penyewaan perumahan di Makkah merupakan penyewaan satu musim dan telah dilakukan sewa multiyears. Sedangakan perumahan di Makkah dilakukan dengan sewa semi musim, artinya sejak kedatangan maksimal sembilan hari setelah ibadah haji selesai jamaah haji harus meninggalkan perumahan.
Infografis Data dan Fakta Jamaah haji Indonesia
"Sedangkan untuk katering tahun ini di Armina, jamaah akan mendapatkan 16 kali makan, di Madinah 18 kali makan dan di Makkah 40 kali makan,"jelas Ahda.
Namun Ahda mengkhawatirkan saat puncak musim haji pendistribusian makanan akan terhambat. Ini karena jalan yang banyak ditutup sehingga akses pendistribusian yang semakin sulit.
Namun Ahda optimis katering sebanyak 40 kali dapat terwujud karena layanan optimal dari seluruh petugas.
Terkait masalah penerbangan, Ahda mengatakan hingga saat ini memang hanya dua maskapai penerbangan yang siap dalam melayani jamaah haji Indonesia. Sedangkan maskapai lain hingga ditutup waktu penawaran tender, tidak ada yang mengajukan.
"Sempat terdengar flynas ingin meminta jamaah beberapa ratus jamaah, tetapi tidak bisa karena sistem layanan haji seluruhnya melalui proses lelang tender,"jelas dia.
Sedangkan maskapai asing lain, mereka tidak sanggup jika melakukan penerbangan langsung. "Jamaah haji terlalu lelah jika harus transit berlama-lama di tempat lain sedangkan kita harus memaksimalkan layanan jamaah haji jangan sampai ada yang tidak terlayani,"jelas dia.
Dalam kesempatan ini juga, Ahda bersama PPIH DKI Jakarta melakukan tes makanan yang akan disajikan bagi jamaah haji di pesawat Garuda Indonesia. Saat keberangkatan jamaah haji diberikan pilihan menu ayam dan ikan.
Menu katering penerbangan akan disajikan sebanyak dua kali dan satu kali makanan ringan. Bagi mereka yang sakit, penerbangan juga menyediakan bubur siap saji.
Khusus untuk kepulangan, Garuda menyediakan nasi kuning sebagai simbol rasa syukur. Tak hanya makanan, penerbangan jamaah haji juga nantinya dapat menikmati minuman ringan dan air mineral setiap jamnya.