Sabtu 07 Jul 2018 12:50 WIB

Tahun Ini Hanya Jamaah Risti yang Kenakan Gelang Berwarna

Jamaah berisiko tinggi mengenakan gelang berwarna oranye.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Tahun lalu, calon jamaah haji yang memiliki risiko tinggi (Risti) diberi gelang penanda berwarna merah.
Foto: Republika/ Amin Madani
Tahun lalu, calon jamaah haji yang memiliki risiko tinggi (Risti) diberi gelang penanda berwarna merah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan beberapa hal baru dalam penyelenggaraan ibadah haji 2018. Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka menjelaskan di antara hal baru itu adalah mulai tahun ini jamaah haji Indonesia hanya akan diberikan gelang risiko tinggi (risti) berwarna oranye.

Tahun lalu, untuk memudahkan petugas kesehatan, Kemenkes membuat gelang penanda jamaah risti berupa gelang berwarna merah, kuning, dan hijau. "Yang baru, pertama, sekarang gelang risti itu satu warna berwarna oranye. Kedua, seluruh jamaah haji reguler akan menggunakan kartu kesehatan haji, bukan buku kesehatan haji lagi. Itu yang baru," ujar Eka kepada Republika.co.id, Jumat (6/7).

Selain itu, menurut dia, Kemenkes juga akan menyiapkan ratusan ribu kacamata, payung, masker, tas, dan penyemprot air untuk jamaah haji Indonesia. Menurut dia, penyiapan alat pelindung diri (APD) tersebut dalam rangka mengurangi risiko kesehatan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.

Dia pun memastikan 204 ribu jamaah haji reguler Indonesia akan mendapatkan fasilitas itu setelah ada di Arab Saudi. Fasilitas itu memang sudah dianggarkan oleh pemerintah.

"Itu dalam rangka untuk melindungi jamaah haji dari kehujanan, panas, penyakit menular dan sebagainya," ucapnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, mulai tahun ini Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan Madinah juga akan menyediakan makanan bagi jamaah haji Indonesia yang sakit. "Kemenkes menyediakan makanan bagi jamaah haji sakit, baik itu yang di sektor maupun di KKHI. Dengan makanan tiga kali sehari dan dua kali kudapan," katanya.

"Itu baru semua. Kemenkes juga akan membawa dokter spesialis lebih lengkap, seperti spesialis jantung, paru-paru, spesialis penerbangan, spesialis rehabilitasi medik, bedah dan anestesi, termasuk penyakit dalam," katanya.

Dia mengatakan, Kemenkes juga akan menyiapkan ambulans di Arab Saudi untuk melayani jamaah haji yang sakit. Selain itu, Kemenkes juga akan menyediakan klinik di bandara Jeddah sehingga bisa mengantisipasi jamaah yang sakit di bandara setelah perjalanan jauh.

"Terus kita akan bawa obat sebanyak 73 ton. Kalau tahun sebelumnya hanya 69 ton. Sekarang lebih banyak,"  jelasnya.

Kendeti telah menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan itu, Eka tetap mengimbau calon jamaah haji Indonesia bisa mengendalikan diri saat melaksanakan ibadah haji.

"Yang penting saya sampaikan pesan-pesan terhadap jamaah. Pertama, harus bisa mengendalikan diri, artinya kalau lelah harus istirahat. Kemudian, banyak makan buah-buahan. Ketiga, jangan batasi minum artinya harus banyak minum. Sebelum berangkat, sekarang juga harus banyak latihan berjalan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement