IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan ibadah haji 2018 akan segera berlangsung. Dari Indonesia, kelompok pertama jamaah haji akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci pada 17 Juli mendatang.
Selama di Tanah Suci, jamaah akan menjalankan sejumlah ritual ibadah yang memang membutuhkan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi, jamaah haji juga akan dihadapkan pada tantangan cuaca yang memasuki puncak musim panas di Arab Saudi.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis mengatakan ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dan diperhatikan jamaah haji selama berada di Tanah Suci. Selama beribadah haji, jamaah perlu menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Ia mengatakan, jamaah harus memperhatikan dan memastikan makanan yang mereka beli selama di Tanah Suci itu bersih, sehat, dan higienis. Makanan yang terkontaminasi dengan kuman bisa menyebabkan penyakit.
"Jamaah jangan hanya melihat makanan dari harganya yang murah saja, tapi perhatikan kebersihannya," kata Sri, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (12/7).
Jamaah haji Indonesia menyerbu toko bahan makanan usai shalat subuh di kawasan Syisyah, Sektor 5, Makkah, Arab Saudi.
Selama di Makkah, jamaah haji disediakan fasilitas transportasi gratis bus shalawat. Moda transportasi ini menjadi sarana pengantar jamaah dari hotel untuk menjalankan ibadah di Masjid Al Haram dan kembali ke hotel.
Bus shalawat ini beroperasi selama 24 jam. Sri meminta jamaah tidak berebut dan masuk ke dalam bus secara serentak karena dikhawatirkan jamaah bisa tertabrak bus.
Selanjutnya, jamaah diminta berhati-hati saat keluar hotel. Sri mengatakan, jamaah harus selalu membawa alamat dan denah (kartu) hotel serta pergi bersamaan dengan jamaah lainnya ketika keluar hotel. Di samping itu, jamaah juga harus memberi tahu ketua rombongannya terlebih dahulu sehingga, jamaah akan lebih mudah diketahui atau ditemukan jika mereka tersesat.
Selain itu, jamaah diingatkan tidak membawa barang berharga saat hendak melaksanakan tawaf di Masjid Al Haram. Jamaah menurutnya disarankan untuk membawa uang secukupnya saat hendak beribadah. Di samping itu, ia mengingatkan jamaah tidak menitipkan tas paspor kepada siapa pun, baik saat hendak ke kamar mandi di Masjidil Haram atau di bandara.
Selama musim haji tahun ini, Arab Saudi sedang memasuki musim panas. Cuaca sangat panas dan bisa mencapai 50 derajat Celsius. Karena itulah, jamaah diminta menjaga stamina dengan banyak meminum air putih guna mencegah dehidrasi.
Selain di hotel, air minum juga sudah disediakan dalam jumlah banyak di Arafah. Tidak hanya itu, jamaah haji Indonesia juga sudah dibekali dengan beberapa peralatan seperti payung, sandal, botol air, dan sprayer (alat semprot) oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat di embarkasi di Tanah Air.
Baca juga: Cara Cepat Mendeteksi Tubuh Dehidrasi