IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementrian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pemetaan terhadap calon jamaah haji risiko tinggi (risti). Rencanaya, para jamaah risti itu akan digabung menjadi satu kelompok terbang (kolter), agar memudahkan pendampingan.
"Jamaah haji terdata risiko tinggi, kami gabung pada Kloter 4 atau kloter utuh jamaah haji Kota Mataram, untuk memudahkan pengawasan dan pendampingan dari keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Jumat (13/7).
Kloter utuh ini, sambungnya, berjumlah 455 orang. Sebanyak 75 persennya merupakan jamaah risiko tinggi dengan usia rata-rata di atas 60 tahun. "75 persen jamaah Kloter 4 yang masuk risiko tinggi ini, sebagian besar karena usia lanjut. Bukan berarti mereka mengidap penyakit berat," katanya.
Menyinggung tentang persiapan keberangkatan calon haji, Buhanul menyebutkan, proses persiapan keberangkatan calon haji hingga saat ini sudah hampir paripurna. Berbagai kelengkapan, seperti koper, buku manasik, seragam dan tas jinjing dan lainnya sudah terbagai semua ke jamaah. "Jamaah juga sudah diingatkan agar tidak memasukkan barang-barang tajam, berbahanya dan cairan melebihi ketentuan ke dalam koper mereka," ujarnya.
Untuk memantapkan proses pemberangkatan jamaah yang dijadawalkan mulai tanggal 21 Juli 2018, Kemenag mengumpulkan para ketua regu, ketua rombongan dan ketua kloter. "Tujuannya, untuk melakukan pemantapan dan pembekalan sekaligus menyingkronkan tugas masing-masing, dari keberangkatan hingga kepulangan," katanya.
Lebih jauh Burhanul menyebutkan, total calon haji Kota Mataram tahun 2018 sebanyak 763 orang terbagi menjadi tiga kloter, yakni Kloter 4, Kloter 7 dan Kloter 9. Untuk Kloter 4 atau kloter utuh sebanyak 455 orang calon haji dan dijadwalkan masuk asrama Embarkasi Antara pada tanggal 21 Juli 2018.
Proses pelepasan akan dilakukan sekitar pukul 07.00 WITA di halaman Kantor Wali Kota dan akan dilepas langsung oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh. "Untuk kloter utuh masuk pada gelombang pertama dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 2 September 2018," katanya.
Sementara untuk Kloter 7 atau campuran dengan jamaah dari Kabupaten Lombok Barat yang masuk juga pada gelombang pertama, dijadwalkan masuk asrama Embarkasi Antara pada 26 Juli 2018, dan berangkat ke Tanah Suci pada 27 Juli 2018. "Terakhir Kloter 9 atau kloter campuran dengan Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara sebanyak 124 orang masuk pada gelombang kedua, dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 30 Juli 2018 dan masuk asarama pada 29 Juli 2018," katanya.