IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- CEO Biro Perjalanan Haji Khusus Maktour Fuad Hasan Masyhur mengatakan untuk melayani jamaah haji khusus akan menggunakan empat maskapai penerbangan. "Hampir seluruh jamaah haji yang menggunakan Maktour meminta kursi di kelas bisnis untuk trasnportasi ke Arab Saudi," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (15/7).
Fuad mengatakan setiap penerbangan memiliki kapasitas kursi kelas bisnis yang terbatas. Mereka harus menggunakan beberapa penerbangan untuk transportasi jamaah haji.
Saat ini empat maskapai penerbangan yang digunakan, diantaranya Garuda Indonesia, Saudi Airlines, Emirate Airlines, dan Etihad Airways. Untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji tersebut, pemberangkatan jamaah haji khusus Maktour pun tidak dalam satu kloter dan harus terbagi.
Meski tidak berangkat bersamaan, pelayanan dan fasilitas untuk jamaah haji pun tetap dikedepankan. Paket haji khusus yang menjadi pilihan jamaah pun tetap diminati.
Maktour memiliki empat paket perjalanan haji diantarana Paket Alfath, Alhidayah, An nuur Arbain dan An Nuur non Arbain. Jamaah yang memilih paket Al Fath dikenakan biaya 20 ribu dolar AS dengan program arbain, yakni berkesempatan shalat 40 waktu di Madinah. Paket perjalanan ini dilaksanakan selama 26 hari.
Jamaah yang memilih paket Al Fath akan berangkat mulai Selasa (31/7) melalui bandara Jeddah menuju Madinah. Mereka akan kembali ke Tanah Air, Senin (27/8).
Sedangkan paket An Nuur non-arbain dikenakan biaya 26.250 dolar AS. Jamaah akan melakukan perjalanan haji selama 21 hari. Mereka akan berangkat Rabu (15/8) dan kembali ke Indonesia Selasa (4/9). Sedangkan paket An Nuur Arbain dikenakan biaya 27.500 dolar AS selama 25 hari. Mereka akan berangkat Rabu (15/8) dan kembali Senin (10/9).
Paket Al Hidayah merupakan paket VVIP dengan perjalanan selama 15 hari. Jamaah dikenakan biaya 32.500 dolar AS dengan jadwal pemberangkatan Ahad (12/8) dan kembali Senin (27/8).
Seluruh jamaah haji yang menggunakan layanan Maktour akan mendapatkan akomodasi di Dar Al Tawhid Hotel di Makkah, Hilton Hotel di Madinah, dan Intercontinental Jeddah. Jamaah juga tidak perlu khawatir dengan konsumsi selama di Saudi karena selama di hotel Maktour telah menyediakan konsumsi dengan menu internasional dan Indonesia.
Demikian juga saat di Armina, Maktour telah bekerja sama dnegan muasassah dalan penyediaan tenda dan konsumsi. Sedangkan untuk visa, rencananya baru akan dikirimkan Agustus mendatang setelah visa haji reguler selesai.
Untuk manasik, sekitar 300 jamaah haji khusus telah melaksanakan manasik teori. Sedangkan praktik manasik akan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Kamis (18/7).
Selain praktik manasik, seluruh jamaah juga akan dilakukan pemeriksaan terakhir dan vaksin meningitis. Selama pelaksanaan ibadah haji, Maktour telah menyiapkan tim kesehatan di setiap paket perjalanan lengkap dengan fasilitas kesehatan, seperti obat-obatan dan kursi roda.
Terkait dengan sidik jari dan biometrik, baru pekan depan seluruh asosiasi membahas bersama Kedutaan Besar Saudi. Sidik jari dan biometrik ini dimaksudkan untuk mempercepat proses kedatangan di Saudi.
Fuad mengakui tahun ini mengalami sedikt kendala dalam pelaksanaan ibadah haji. Ini karena naiknya kurs dolar, sehingga ada biaya tambahan yang harus dibayarkan pihak travel.
"Jamaah saat mendaftar dengan dollar di angka Rp 13 ribu sedangkan saat ini dolar AS sudah mencapai Rp 14.400, sehingga kami harus membayar kelebihannya, ini karena saat di Saudi pembayaran dilakukan dengan kurs dolar,"jelas dia.
Meski kurs dolar mneingkat, Maktour menjamin fasilitas yang diberikan tidak akan berkurang. Sesuai dengan penawaran awal, jamaah akan mendapatkan fasilitas yang dijanjikan.