Selasa 17 Jul 2018 17:20 WIB

Jamaah Haji Jangan Bawa Barang yang Timbulkan Kecurigaan

Jamaah dilarang membawa penanak nasi karena berpotensi menimbulkan kebakaran.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji Indonesia berbelanja kebutuhan sehari-hari, termasuk sayur dan buah di lobi Hotel Arkan Barkah Sektor 1, Makkah.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Jamaah haji Indonesia berbelanja kebutuhan sehari-hari, termasuk sayur dan buah di lobi Hotel Arkan Barkah Sektor 1, Makkah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji diminta tidak membawa barang yang dapat menimbulkan kecurigaan. Hal itu juga termasuk membawa barang dalam jumlah yang besar yang dapat mengganggu proses perjalanan.

Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Kementerian Agama Nasrullah Jasam menyampaikan imbauan terkait barang bawaan jamaah diatur langsung oleh standar internasional. Aturan disesuaikan dengan aturan penerbangan.

Menurut Nasrullah, setiap embarkasi selalu mengeluarkan edaran terkait barang yang tidak boleh dibawa jamaah mengacu peraturan penerbangan internasional. Misalnya, cairan lebih dari 200 ml, senjata tajam, dan barang berpotensi menimbulkan percikan api tidak boleh masuk bagasi.

Barang seperti rokok, menurut Nasrullah, sebenarnya diizinkan tapi terbatas dan sebaiknya diminimalisir. Barang-barang pribadi ini dianjurkan tidak dibawa dalam jumlah besar karena bisa memperpanjang proses pemeriksaan.

"Jadi, hindari membawa barang yang berpotensi menimbulkan kecurigaan, jangan sampai hal-hal kecil malah menimbulkan masalah," kata Nasrullah kepada Republika.co.id, Selasa (17/7).

Beberapa tahun lalu, sempat ada kasus seorang jamaah membawa jamu dalam jumlah besar. Ini kemudian menimbulkan kecurigaan dari keamanan Arab Saudi. Akibatnya, jamaah tersebut harus ditahan selama kurang lebih satu pekan karena hal ini.

Saudi tidak paham dan menduga barang tersebut obat-obatan terlarang. Meski akhirnya terbukti tidak bersalah, hal ini tetap dianggap menghambat proses perjalanan. Waktu penahanannya seharusnya bisa digunakan untuk beribadah.

Selain itu, jamaah juga diminta tidak membawa barang-barang yang dinilai tidak menghormati kultur Arab Saudi, seperti barang yang dianggap jimat. Ini tidak biasa untuk Saudi yang menganggapnya percaya sihir.

Selanjutnya, jamaah juga tidak diizinkan membawa penanak nasi karena ada larangan memasak. Jamaah yang memasak meningkatkan potensi kebakaran di pemondokan. Selain itu, jamaah juga sudah diberikan jatah makan sehingga dinilai tidak perlu lagi memasak sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement