IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah kembali beroperasi dan siap melayani calon jamaah haji asal Indonesia yang mulai berdatangan di Tanah Suci.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (17/7), mengatakan semua pelayanan kesehatan haji gratis dan pembiayaannya bersumber dari APBN Kemenkes. Dia mengatakan klinik kesehatan hadir untuk mengantisipasi masalah kesehatan jamaah haji.
Khusus untuk Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, kata dia, telah siap bila ada jamaah yang memerlukan penanganan kesehatan. Eka mengatakan pasien dan keluarganya yang berobat di KKHI akan memperoleh penyuluhan kesehatan oleh tenaga promotif preventif (TPP) yang bertugas di KKHI Madinah.
Selain petugas dari Indonesia, kata dia, Kemenkes juga merekrut tenaga Indonesia yang tinggal di Saudi (mukimin) dan mahasiswa di Saudi sebagai Tim Pendamping Kesehatan (TPK). Dia mengatakan fasilitas KKHI Madinah dilengkapi dengan pelayanan medis yang meliputi poliklinik umum atau rawat jalan, poliklinik gigi dan IGD, serta ruang rawat inap.
"KKHI Madinah juga dilengkapi dengan penunjang medis meliputi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan USG, pemeriksaan EKG dan gizi," ujar Eka.
Kemudian, terdapat ambulans sebagai fasilitas untuk pelayanan kesehatan jamaah haji. Untuk memperkuat pelayanan kesehatan, dia mengatakan pemerintah Indonesia menjalin kemitraan dengan rumah sakit di Arab Saudi.
Ada lima RS pemerintah, yaitu RS King Fadh, RS Al Anshor, RS Uhud, RS Miqot dan RS wiladah. Ada juga dua RS swasta Saudi yaitu RS Aldaar dan RS Mouwwasat.
"Ada tujuh rumah sakit Arab Saudi yang bersedia membantu pemerintah Indonesia dalam melayani kesehatan jamaah haji," kata Eka.