IHRAM.CO.ID, Musim haji, menjadi momentum bagi Rihandoko meraup pundi-pundi rupiah. Bukan melalui berjualan makanan atau pun pakaian yang telah umum dilakukan sejumlah warga untuk mencari rezeki di Embarkasi Haji Donohudan saat musim haji. Melainkan melalui jasa perbaikan tas pinggang milik calon jamaah haji (calhaj) yang ditawarkannya.
Rabu (18/7), Republika.co.id menemui Rihandoko di stand servis tas pinggang yang berlokasi di pusat perbelanjaan Gedung Arofah, Embarkasi Solo. Warga Ngemplak Boyolali itu satu-satunya yang membuka jasa servis tas pinggang bagi calhaj.
Di tempatnya itu, Rihandoko menawarkan pada calhaj jasa mengganti tali tas pinggang yang biasa digunakan calhaj untuk menyimpan dokumen dan uang. Jasa mengganti tali tas pinggang yang dibukanya itu pun laris manis. Sejak calhaj kelompok terbang pertama masuk asrama, tempatnya langsung diserbu.
“Yang suka saja dengan tali tas yang seperti ini yang mau ganti. Rata-rata sehari adalah 30 lebih yang ganti talinya. Kan kalau pakai ini lebih kuat dan ada tulisaannya,” kata Rihandoko.
Rihandoko menyiapkan seribu tali tas pinggang calhaj untuk persediaannya selama musim haji tahun ini berlangsung. Ada beberapa perbedaan dari tali tas pinggang calhaj yang ditawarkan Rihandoko dengan tali asli tas pinggang yang diberikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.
Pada tali tas pinggang yang ditawarkan Rihandoko dilengkapi dengan tulisan sablon Embarkasi Solo lengkap dengan bendera Indonesia. Dengan begitu, menurut Rihandoko akan menjadi ciri tas tersebut milik calhaj dari embarkasi Solo.
Selain tulisan, tali tas pinggang yang disiapkan Rihandoko juga dilengkapi dengan kancing besi. Sehingga calhaj dapat mengatur sendiri ukuran tali sesuai yang diinginkan. Rihandoko juga menguatkan tali dengan memberikan paku kancing sehingga tas lebih kuat dan tidak mudah lepas.
Agar tak goyang, tali tas pinggang juga dilengkapi kancing tali plastik yang berukuran lebih besar dari pada aslinya. Rihandoko hanya memasang tarif Rp 15 ribu per penggantian tali tas pinggang calhaj. “Kita kan cuma membantu, kadang ada yang tasnya kapasitanya lebih supaya, ini lebih kuat saja. Yang suka model tali seperti ini ya diganti,” katanya.
Saban hari, Rihandoko membuka jasa mengganti tali tas pinggang jamaah sejak pukul 07.00 hingga pukul 24.00. Selain menyediakan jasa mengganti tali tas calhaj, ia juga menerima perbaikan kacamata hingga sol sepatu. Meski begitu, ia tak mengerjakannya sendiri.
Jika mendapat pesanan membetulkan kacamata dan sepatu, ia langsung membawa keluar asrama untuk meminta bantuan rekannya. Jika telah selesai, ia pun langsung memberikannya pada calhaj. “Apa kebutuhan jamaah kita bantu, minta sol sepatu ya kita bawa keluar dulu, karena jamaah sudah tak bisa keluar asrama, nanti sudah selesai langsung dikasihkan,” katanya.
Salah satu jamaah yang meminta jasa mengganti tali tas pinggang adalah Kliek Hari Prabowo. Petugas Kloter 6 dari Kabupaten Pekalongan itu mengakui tali tas pinggang yang disediakan Rihandoko lebih kuat dan lebih nyaman saat dipakai. Sebab itu ia pun mengganti tali tas pinggang miliknya. Bahkan Kliek pun diminta calhaj lainnya untuk sekalian menggantikan tali tas pinggang jamaah “Kalau tali aslinya kadang geser-geser, terus tali pinggangnya pakai karet enggak nyaman. Ini lebih kuat saja,” katanya.
Kepala Humas PPIH Embarkasi Haji Donohudan, Afif Munzir mengatakan jasa penggantian tali tas pinggang jamaah murni usaha warga. Meski banyak calhaj yang mengganti tali tas pinggang, namun menurutnya bukan berarti kualitas tali tas pinggang aslinya tak baik.
“Itu kan sugesti yang dibangun oleh mereka sendiri, istilahnya terbawa dengan cerita, kalau kami bisa pastikan kualitas produk kita sudah bagus karena itu tetap melalui pemeriksaan. Saat cetak dibuat oleh rekanan lalu dari teman teman audit sudah diperiksa standar kelayakannya,” katanya.
Afif menjamin tas yang digunakan jamaah baik tas pinggang hingga koper tak akan mengalami kerusakan selama calhaj menaati batas kapasitas barang yang dibawa. Pada tas pinggang, kata Afif, memang hanya diperuntukan untuk menyimpan uang dan dokumen calhaj. Afif mengingatkan agar jamaah tak menaruh barang-barang lainnya seperti alat-alat kosmetik di tas pinggang. Dengan begitu kapasitas barang dalam tas pun tak berlebih. “Semuanya sudah standar, persoalannya ada di mereka (calhaj). Kalau alat kosmetik ya disimpan di tas agar tak mengganggu juga,” katanya.