Rabu 18 Jul 2018 17:22 WIB

Ini Tiga Bekal yang Jadi Pegangan Petugas Haji

Semboyan petugas haji adalah aku ibadah untuk bertugas, bukan bertugas untuk ibadah.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas membantu jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 2 dari Kabupaten Bondowoso tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/7)
Foto: Antara/Moch Asim
Petugas membantu jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 2 dari Kabupaten Bondowoso tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/7)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi diimbau memaksimalkan pelayanan jamaah. Mereka harus melepas ego sektoral demi kesuksesan penyelenggaraan haji 2018.

Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi H Dasir menjelaskan prioritas petugas haji adalah pelayanan. Jamaah harus mendapatkan bimbingan demi kelancaran prosesi haji di Tanah Suci.

Khoirizi mengatakan, pasti ada jamaah yang membutuhkan informasi seputar Tanah Suci dan berbagai hal tentang penyelenggaraan haji yang rutin setiap tahun. Semua itu harus dilaksanakan petugas dari berbagai unsur. "Semboyan petugas haji adalah aku ibadah untuk bertugas, bukan bertugas untuk ibadah," kata dia di sela pendataan PPIH Daker Makkah yang akan diberangkatkan pada Kamis (19/7).

photo
Petugas maskapai menyerahkan daftar manifes penumpang pesawat perdana yang mengantarkan jamaah haji ke Tanah Suci di Bandara AMA, Madinah, Selasa (17/7).

Melayani jamaah haji adalah ibadah. Dia mengatakan, siapa pun yang melayani dhuyufurrahman baik Kerajaan Arab Saudi maupun pemerintah asal jamaah haji, tambahnya, insya Allah mendapatkan kebaikan dan keberkahan Sang Pencipta.

Baca: KPHI: Kinerja Tim Pembimbing Haji Perlu Ditingkatkan

Yang paling utama adalah tiga hal. Pertama adalah iman. Haji merupakan momentum memperkuat keimanan. Selama di Tanah Haram, petugas akan menyaksikan berbagai situs bersejarah yang menambah keimanan. Ketika melaksanakan ritual haji di sana pun, jamaah akan menghayati perjalanan para nabi mendakwahkan agama Allah. "Ini akan memperkuat keyakinan kita kepada Allah," imbuh Khoirizi.

Kedua, petugas harus bersabar dalam menjalankan tugas. Mereka akan mendapatkan banyak jamaah haji dengan berbagai permasalahan. Ada yang mengalami gangguan kesehatan. Ada pula yang kejiwaannya terganggu. Belum lagi yang fisiknya tidak kuat ketika memasuki puncak haji.

Petugas ketika memberikan pelayanan, belum tentu direspons dengan baik. Meski sudah ramah dan berbaik hati, ada saja jamaah yang merespons sebaliknya. "Di sinilah kita harus menata hati dan pikiran," katanya.

photo
Petugas merapihkan kamar calon jamaah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (13/7).

Terakhir adalah syukur. Di saat jutaan orang kesulitan melaksanakan rukun Islam terakhir, petugas dapat melaksanakan ibadah warisan para nabi itu dengan mudah: tanpa mengantre. Khoirizi mendoakan para petugas mendapatkan predikat haji mabrur.

Sebanyak 436 petugas haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah mulai datang ke Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Rabu (18/07). Mereka terdiri atas 283 petugas Kementerian Agama dan 153 petugas Kementerian Kesehatan. Petugas ini menurut rencana, akan diterbangkan pada Kamis (19/07) menggunakan pesawat GA-980 Pukul 11.35 WIB dan mendarat di Bandara Jeddah Pukul 17.30 WAS.

Petugas haji Daker Makkah menyusul 317 petugas Daker Madinah dan Bandara yang telah tiba di Tanah Suci pada Sabtu (14/7) malam pekan lalu. Sehari sebelumnya, Jumat (13/7) mereka memasuki Asrama Haji Pondok Gede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement