IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami, Wartawan Republika dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Ribuan jamaah haji Indonesia mulai mendatangi Tanah Suci sejak Selasa (17/7). Mereka kebanyakan menaati imbauan petugas kesehatan dari embarkasi dan di pintu kedatangan Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah.
Sejauh ini, jamaah haji asal Indonesia datang mengenakan setelan kemeja dengan jas bermotif batik hijau-biru. Begitu keluar dari pemeriksaan di bandara, mereka nampak sudah mengenakan masker untuk mengantisipasi cuaca panas di Madinah yang pada Rabu (18/7) mencapai 37 derajat Celsius.
Sebagian juga langsung mengenakan kacamata hitam yang dibagikan di embarkasi. Saat dibimbing untuk kemudian disemprot wajahnya, kebanyakan taat.
Beberapa koper kabin jamaah juga tak terlampau berat saat dijinjing. Agaknya, imbauan untuk tak membawa terlampau banyak barang di kabin juga dipatuhi jamaah.
Mumun (50 tahun), kepala rombongan 1 Kloter 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi dan seorang pembimbing dari KBIH Nurul Iman, Banten menuturkan, ia juga tak kerepotan mengurusi jamaah. Sebanyak 12 jamaah usia lanjut yang ia bawa juga menurutnya selalu mengikuti arahannya.
“Nggak sulit. Pada nurut-nurut,” kata dia saat ditemui sedang membimbing jamaah menuju bus rombongan di Terminal 2, Bandara AMA.
Beberapa jamaah yang ditemui di bandara juga mendaku mereka siap menaati arahan petugas. “Iya, saya sudah banyak minum,” kata Pipin, seorang jamaah asal Banten.
Saat diminta menunggu saat jamaah menuju bus ke pemondokan menumpuk, ia juga manut. "Masak sudah nunggu 10 tahun di Indonesia (untuk naik haji) sekarang disuruh nunggu sebentar nggak mau," katanya.
Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengatakan, ketertiban jamaah Indonesia memang sudah terkenal di Arab Saudi. Kerajaan Saudi mengapresiasi hal tersebut dan memberlakukan beberapa kemudahan bagi jamaah Indonesia atas dasar apresiasi tersebut. Di antaranya, jamaah Indonesia diperbolehkan melakukan pemindaian biometrik di Tanah Air alih-alih di bandara di Arab Saudi.