Kamis 19 Jul 2018 10:12 WIB

Rahasia Sehat Jamaah Haji 93 Tahun

Rutin ibadah malam menjadi kuncinya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Haji Muhammad Hasan jamaah haji berusia 93 tahun dari Kloter Pertama Asrama Haji Pondok Gede, Senin (16/7).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Haji Muhammad Hasan jamaah haji berusia 93 tahun dari Kloter Pertama Asrama Haji Pondok Gede, Senin (16/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Seorang kakek kelahiran 1925 duduk di kursi yang disediakan petugas kesehatan di Gedung Serba Guna 2, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Dia tengah menunggu teman sekamarnya yang juga lanjut usia (lansia) saat diperiksa petugas kesehatan Asrama Haji Pondok Gede.

 

Meski berusia senja, pandangan sang kakek bergerak melihat lalu lalang calon jamaah haji (calhaj) lain yang hilir mudik. Raut wajahnya yang sudah keriput dimakan usia tidak menunjukan roman gelisah menjelang terbang ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji.

 

Kakek berusia 93 tahun ini tidak seperti kakek lansia lainnya yang menampakkan roman gelisah bercampur senang di wajahnya, sebuah raut 'akan pergi ke tanah suci setelah menunggu antrean panjang tapi meninggalkan sanak keluarga sementara waktu'.

 

"Nama saya Haji Muhammad Hasan dari Cipinang, Jakarta Timur, sekarang berusia 93 tahun," kata Haji Hasan menjawab pertanyaan wartawan di Asrama Haji Pondok Gede pada Senin (16/7).

 

Haji Hasan baru saja datang bersama calhaj kelompok terbang (kloter) pertama DKI Jakarta ke Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Senin (16/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Kloter ini berjumlah 392 orang dimana 283 orang atau 72,19 persennya termasuk calhaj berisiko tinggi.

photo
Haji Muhammad Hasan jamaah haji berusia 93 tahun dari Kloter Pertama Asrama Haji Pondok Gede, Senin (16/7).

Calhaj yang tergolong berisiko tinggi adalah calhaj yang berusia di atas 60 tahun atau berpotensi terserang penyakit. Haji Hasan termasuk calhaj yang berisiko tinggi karena sudah berusia 93 tahun.

 

Haji Hasan mengaku, meski sudah berusia 93 tahun masih dapat mengendarai sepeda motor. Saat di Asrama Haji Pondok Gede, kakek berusia 93 tahun ini masih dapat berjalan lancar. Dia nampak berjalan ke sana kemari bersama teman-teman sekamarnya selama di Asrama Haji Pondok Gede.

 

"Saya masih bisa naik motor, naik motor tengah malam pukul 23.00, pukul 24.00, saya masih bisa pulang (pulang naik motor tengah malam masih bisa)," ujarnya diiringi senyum.

 

Dia menegaskan, sampai sekarang pandangannya masih normal, tidak pakai bantuan kacamata. Dia masih suka mengendarai motor karena kerap diundang tetangga untuk menghadiri acara pernikahan dan acara keagamaan seperti Muludan.

 

Di kampung tempat Haji Hasan tinggal, warga sekitar menganggapnya sebagai seorang sesepuh atau orang yang dituakan sehingga kerap diundang ke acara-acara keagamaan di sekitar kampungnya. Di kloter pertama ini Haji Hasan merupakan jamaah haji yang tertua.

photo
Haji Muhammad Hasan jamaah haji berusia 93 tahun dari Kloter Pertama Asrama Haji Pondok Gede, Senin (16/7).

Menjadi sehat sampai usia senja merupakan dambaan semua kakek di dunia. Haji Hasan mengungkapkan kebiasaannya yang dilakukan sejak muda sampai sekarang. Menurut pengakuannya, sejak muda sering melaksanakan ibadah malam seperti mengaji dan shalat.

 

"Bangun malam pukul 02.00 atau 03.00 sampai subuh, untuk ibadah, ya mengaji, shalat," jelasnya saat ditanya apa rahasianya bisa sehat sampai usia senja.

 

Ia menyampaikan, biasanya mulai tidur pukul 23.00 WIB dan bangun pukul 02.00 atau 03.00 WIB. Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak muda. Siang harinya tidak tidur siang karena ada aktivitas rutin mengajar anak-anak mengaji. Dia menegaskan, bukan mengajar di sekolah karena dirinya bukan guru, tapi mengajar mengaji anak-anak di luar jam sekolah.

 

Haji Hasan juga mengaku telah menunaikan ibadah haji puluhan kali bersama almarhum istrinya. Sejak 1960 sudah melaksanakan ibadah haji karena ingin mencari keberkahan dari ibadah haji. Oleh karena itu sampai sekarang masih semangat melaksanakan ibadah haji.

 

"Hati saya sudah niat kalau ada rezeki, tiap tahun pengen naik haji, alhamdulillah, naik haji ingin mencari keberkahan," ujarnya.

Sebelum mengakhiri ceritanya, Haji Hasan mengatakan, dulu orang tuannya melarang sekolah di Sekolah Rakyat sehingga menyekolahkannya di sekolah agama.

 

Koordinator Bidang Kesehatan Embarkasi/ Debarkasi Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Anas Ma'ruf menyampaikan, ada empat golongan calhaj. Pertama, calhaj yang sehat mandiri. Kedua, calhaj yang sehat dengan pendampingan. Ketiga, calhaj yang tidak istitha'ah sementara. Keempat, calhaj yang tidak istitha'ah menetap.

 

"Kakek yang tua usianya tetapi sehat termasuk kelompok berisiko tinggi karena di atas 60 tahun, tetapi karena sehat maka tidak masalah," ujarnya, mengacu kepada Haji Hasan.

 

Meski demikian, Anas mengimbau calhaj bisa memanfaatkan waktu luang untuk istirahat karena akan menghadapi perjalanan panjang dan mengikuti proses ibadah haji di Arab Saudi. Selain itu calhaj diimbau melakukan gaya hidup bersih agar terjaga kesehatannya. Petugas kesehatan kloter juga diimbau aktif terhadap calhaj yang berisiko tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement