Kamis 19 Jul 2018 21:50 WIB

Rekam Biometrik Calhaj Makan Waktu 3-5 Menit

Kondisi tangan yang berbeda tiap jamaah ternyata berpengaruh saat perekaman

Calon haji Makassar yang tergabung kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Makassar menjalani perekaman Biometrik di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/7).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Calon haji Makassar yang tergabung kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Makassar menjalani perekaman Biometrik di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede Tabrani mengatakan proses perekaman sidik jari dan verifikasi data biometrik calon haji di Tanah Air memakan waktu sekitar 3 hingga 5 menit per orang.

"Kondisi tangan yang berbeda tiap jamaah ternyata berpengaruh saat perekaman," kata Tabrani di Jakarta, Kamis (19/7).

Menurut dia, kondisi tangan calhaj yang terlalu basah atau kering relatif sukar dipindai.Terlebih, kata dia, jika pengambilan data biometrik dilakukan pada calhaj lanjut usia. Dalam beberapa kasus, calhaj lansia harus menjalani pemindaian berkali-kali untuk perekaman data biometrik.

"Kalau calhaj masih muda, proses perekaman dapat dilakukan lebih cepat," kata dia.

photo
Infografis Rencana Perjalanan Haji
 

Perekaman data biometrik yang dilakukan di Tanah Air merupakan kebijakan baru untuk jamaah haji Indonesia. Lewat skema baru itu data biometrik dan foto jamaah haji sudah bisa dilakukan di Indonesia.

Sebelumnya, jamaah menjalani pengambilan data biometrik berupa sidik jari dan foto di Bandara Arab Saudi. Proses perekaman di Tanah Suci memakan waktu lama untuk jamaah satu kelompok terbang dan dapat membuat jamaah semakin kelelahan setelah menjalani rute Indonesia-Saudi dengan waktu tempuh kira-kira sembilan jam.

Adapun perekaman data biometrik di Tanah Air itu dilakukan Kementerian Agama lewat kemitraan bersama otoritas Arab Saudi di 13 embarkasi seluruh Indonesia

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement