IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, Jakarta, Saiful Mudza mengatakan rekam biometrik di Bandara Cengkareng, Jakarta untuk mempercepat proses kedatangan jamaah di Madinah. Sehingga ketika sampai di sana, jamaah bisa langsung menuju pemondokan tanpa harus melewati pemeriksaan.
“Di bandara itu clearence dari imigrasi Arab. Jadi itu bandara hanya untuk pilot project, bandara Cengkareng saja,” ujar Saiful kepada Republika.co.id, Jumat (20/7).
Ia mengungkapkan, pilot project tersebut tahun ini baru dilakukan di pemberangkatan via Bandara Cengkareng. Sementara untuk lainnya kemungkinan akan dilakukan pada tahun berikutnya. Ia menegaskan, clearence tersebut membuat kedatangan di Madinah, jamaah hanya diminta paspor oleh muassasah.
“Itu (biometrik di Bandara Cengkareng, Red), dalam rangka memangkas agar antrean di sana tidak lama, yang biasanya di bandara lima jam sekarang menjadi dua jam, udah,” kata Saiful.
Ia mengungkapkan terkait evaluasi proses keberangkatan jamaah haji mulai masuk asrama haji hingga keberangkatan. Menurutnya, kloter pertama sempat mengalami keterlambatan terkait proses rekam biometrik. Namun, setelah ditangani pemeriksaan pada kloter selanjutnya berjalan sesuai target.
Saiful mengatakan, PPIH menargetkan empat jam dalam satu kloter terkait seluruh proses pemeriksaan calon jamaah haji sejak mereka memasuki ruang serbaguna 2 (SG 2). Proses tersebut antara lain pemeriksaan kesehatan, pemasangan barkot dan living coast. Rahmat Fajar