Sabtu 21 Jul 2018 13:26 WIB

Ini Jumlah Minimal Konsumsi Air Setiap Jamaah

Air zamzam untuk diminum dengan mudah diperoleh sekitar Masjidil Haram.

Kadaker makkah Dr Endang Jumali
Foto: republika/Erdi Nasrul
Kadaker makkah Dr Endang Jumali

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Minum dalam jumlah banyak adalah keharusan siapa pun yang berada di tempat panas, seperti di Arab Saudi saat ini. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah dehidrasi, sehingga keseimbangan dan daya tahan tubuh tetap terjaga.

“Setidaknya setiap orang mengonsumsi sepuluh botol (kecil) air minum atau setara tiga sampai empat liter,” kata Kepala Daerah Kerja Makkah Dr Endang Jumali kepada wartawan Republika.co.id, Erdy Nasrul di Makkah, Sabtu (21/7).

Air minum mudah diperoleh sekitar Masjidil Haram. Ketika tawaf, jamaah yang merasa lelah dapat rehat sejenak. Mereka dapat menenggak air zamzam yang tersedia di jalan menuju Mas’a (tempat sa’i). Jamaah Masjidil Haram, baik yang sedang umrah atau sekadar beritikaf selalu meramaikan tempat air tersebut sekadar untuk melepas dahaga.

Setelah melaksanakan tawaf, jamaah juga akan mudah mendapatkan air minum di sekitar Mas’a. Di tengah-tengah area tadi ada tempat zamzam. Di sana jamaah terlihat memenuhi botol mereka dengan air zamzam.

Baca: Jamaah Harus Waspadai Waktu Zuhur dan Ashar

Bagian luar masjid yang menghadap ke Menara Zamzam juga memiliki beberapa tempat air minum. Jamaah haji dari berbagai negara biasanya membawa jeriken untuk diisikan air zamzam. Di sana mereka mengantre dengan teratur untuk mendapatkan air tersebut.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga menambah jatah air minum jamaah. Setelah mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, mereka akan mendapatkan jatah minum dan makan. Hotel tempat mereka menginap juga menyediakan air mineral dalam kemasan botol. Air yang sama juga disediakan pihak hotel di dispenser setiap lantai. Jamaah yang ingin membuat kopi atau teh dapat menggunakan fasilitas tadi.

Endang Jumali mengimbau jamaah untuk membiasakan diri mengonsumsi air minum sebanyak mungkin. Tubuh akan sering berkeringat pada siang hari karena suhu panas begitu tinggi. Pada malam hari pun, di saat mentari sudah kembali ke peraduannya, panas di sana masih terasa. Suhu menyentuh angka 38 derajat celsius, hampir sama dengan suhu panas siang hari di Indonesia.

“Karena itu saya mengimbau untuk perbanyak minum. Kapan pun dan di mana pun biasakanlah minum air putih untuk menjaga keseimbangan dan cairan tubuh,” kata Endang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement