IHRAM.CO.ID, Oleh ERDY NASRUL dari Makkah Arab Saudi
MAKKAH — Pemerintah Indonesia memanfaatkan haji sebagai momentum untuk mempromosikan berbagai kepentingan bangsa. Di antaranya adalah promosi pariwisata dan ekspor komoditas dari Tanah Air ke Arab.
“Kami sudah berkomitmen, haji ini terlaksana sukses bukan hanya terkait ritual, tapi juga meningkatkan sarana perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia,” kata Konsul Jenderal Indonesia Jeddah M Hery Saipudin setelah apel petugas haji di daerah kerja Makkah pada Ahad (22/7).
Ketika musim haji, Makkah akan didatangi sekitar tiga juta Muslim dari berbagai negara. Indonesia adalah pengirim jamaah haji terbesar. 221 ribu jamaah berdatangan ke Tanah Suci dari berbagai daerah di Indonesia.
Rencana Haji 2018
Kegiatan tahunan ini ingin dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan nasional, yaitu promosi pariwisata, investasi, dan promosi pariwisata. “Ini adalah captive market produk ekspor Indonesia yang luar biasa,” imbuh Hery.
Konsul Jenderal juga menilai haji merupakan perekat hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi. Jauh sebelum dua negara ini lahir, saat daerah tempat lahir Islam itu dikenal sebagai Tanah Hijaz, Muslim Indonesia sudah berdatangan ke sana untuk melaksanakan Ibadah Haji.
Selain beribadah, mereka juga berdagang, membangun komunitas, dan mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam di negeri tersebut. Anak keturunannya terus berkembang hingga saat ini dan menyebar ke berbagai wilayah Saudi.
“Oleh karena itu, haji adalah pilar utama hubungan bilateral. Banyak kisi-kisi pelaksanaan haji kita optimalkan pemanfaatannya untuk meningkatkan hubungan bilateral yang menguntungkan kedua pihak,” kata Hery.