Senin 23 Jul 2018 01:54 WIB

497 Jamaah Haji Tersesat dalam Sepekan

Seluruh jamaah yang tersesat sudah dikembalikan ke pemondokan masing-masing.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Bayu Hermawan
Jamaah haji (ilustrasi)
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Nyaris 500 jamaah tersesat di kompleks Masjid Nabawi sepanjang masa gelombang pertama jamaah haji Indonesia di Madinah dari Selasa (17/7) hingga Ahad (22/7) petang. Seluruh yang tersesat tersebut telah dikembalikan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ke pemondokan masing-masing.

Data Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Madinah mencatatkan, sebanyak 169 jamaah tersesat pada Ahad (22/7) hingga pukul 18.00 waktu setempat. Dengan jumlah itu, total jamaah yang tersesat sejak awal kedatangan jamaah telah mencapai 497 orang. "Dan itu jumlah yang dilaporkan. Jumlah riilnya bisa lebih banyak," kata Kasi Linjam Daker Madinah, Maskat Ali Jasmun di Madinah, Ahad (22/7) malam waktu setempat.

Menurut Maskat, banyak faktor yang menyebabkan jamaah tersesat. Di antaranya, karena usia yang sudah lanjut sehingga ingatan jamaah. Bagaimanapun, menurutnya ada sejumlah tips agar jamaah tak mudah tersesat. Buat jamaah yang masih di Tanah Air, ia mengingatkan, sesampai di hotel di Madinah, upayakan langsung meminta kartu hotel yang disiapkan di resepsionis, ketika mau berangkat ke Masjid Nabawi.

"Lihat tanda-tanda medan. Ingat ada gedung, atau tanda-tanda khusus. Di foto aja," ucapnya.

Ketika berangkat ke masjid usahakan juga selalu berkelompok ketika berangkat ke masjid maupun ingin kembali ke hotel. Jamaah juga sebaiknya memasuki dan keluar dari Masjid Nabawi melalui pintu yabg sama yang bisa dikenali melalui nomornya.

Jika sudah telanjur keluar Masjid Nabawi dan kebingungan, jamaah bisa langsung mencari petugas yang bisa dikenali dengan kemeja putih, rompk hitam, dan bendera Indonesia. Jamaah juga bisa mencari salah satu dari lima pos sektor yang tersebar di Masjid Nabawi. Bila tak berhasil menemukan, jamaah bisa menuju pos yang ditunggui petugas di pintu 21, 15, 37 dan di dekat Raudhah untuk jamaah perempuan.

"Semua apabila kebingungan mereka siap mengantarkan ke kantor sektor atau kediaman jemaah," katanya.

Sejumlah jamaah yang tersesat memang sempat ditemukan tim Media Center Haji (MCH) yang ikut berjaga-jaga pada sore hari selepas meliput. Alasan masing-masing jamaah tersesat bermacam-macam. Kebanyakan yang tersesat baru tiba di Tanah Suci satu atau dua hari berselang.

Satu di antaranya adalah seorang jamaah pria asal Tasikmalaya yang tiba di Tanah Suci bersama kloter sembilan Embarkasi Jakarta-Bekasi. Ia tersesat di perempatan sebelah utara Masjid Nabawi, Sabtu (21/7). "Saya lupa nama hotelnya," kata jamaah yang sudah lanjut usia tersebut.

Ia juga menuturkan, terpisah dari rombongannya. Menggunakan aplikasi haji terpadu yang dilansir Kerajaan Arab Saudi, jamaah tersebut kemudian diantarkan ke Hotel Al Shalihiyah. Matanya berkaca-kaca saat tiba di hotel tersebut.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusuf Singka, mengatakan, tak hanya jamaah usia lanjut yang bisa tersesat. Eka menuturkan, situasi tersesat tergantung terhadap pemahaman orientasi waktu dan tempat. Orang-orang yang dalam kondisi bugar, menurutnya juga dapat mengalami disorientasi waktu. "Saat mengalami dehidrasi bisa saja mengalami kelupaan tempat atau tersesat," kata dia di Madinah.

Untuk menghindari tersesat, Eka menyarankan kepada jemaah untuk tak bepergian sendirian ke masjid. Jika tak yakin dengan arah pulang jamaah sebaiknya duduk saja dan menunggu jamaah Indonesia lainnya atau petugas haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement